PARIS a�� KawanuaPost.com – Prancis terkenal akan anggur atau wine dengan kualitas tinggi. Bagi warga Negeri Mode, wine adalah minuman yang wajib disajikan kepada tamu.
Begitu juga yang terjadi saat Presiden Francois Hollande hendak menyambut Presiden Iran Hassan Rouhani yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan. Tuan rumah sudah menyiapkan jamuan makan siang berupa makanan tradisional setempat lengkap dengan wine. Sayangnya, bagi Iran, wine adalah sesuatu yang dianggap haram karena mengandung alkohol.
Akibatnya, makan siang keduanya yang dijadwalkan berlangsung di restoran kelas atas dibatalkan. Seperti dilaporkan The Independent, Kamis (28/1/2016), Iran meminta makan siang yang halal dengan minuman bebas alkohol. Namun, Prancis memaksa menyajikan menu tersebut.
Bagi Paris, menyajikan menu yang sesuai permintaan Teheran adalah melanggar nilai-nilai bangsa. Istana Kepresidenan Prancis, Elysee Palace akhirnya menyarankan keduanya menyantap menu sarapan. Tetapi saran ini juga ditolak karena dianggap a�?terlalu muraha�?.
Kejadian serupa tidak ditemui pria berjenggot putih itu ketika berkunjung ke Italia dan juga Vatikan. Otoritas Negeri Pizza sengaja menjauhkan alkohol dari menu jamuan makan malam dan bahkan menutupi patung kuno dalam pose telanjang di Roma demi kenyamanan Rouhani. Iran tidak secara langsung meminta patung itu ditutupi, namun mereka menghargai tindakan Italia itu.
Sementara itu, beberapa warga Prancis melancarkan protes kepada Presiden Hollande. Mereka meminta pria 61 tahun itu memaksa Rouhani untuk lebih memperhatikan hak asasi manusia (HAM). Iran diketahui memiliki catatan cukup buruk dengan menghukum para pengkritik pemerintah dan memperlakukan kaum LGBT sebagai warga negara kelas dua.
EDITOR : HERMAN MANUA.