Para Bakal Capres AS Ramai-Ramai Tunjukan Sisi Religius

Salah satu Capres AS ramai-ramai tunjukkan sisi religius. (Foto: CNN)
Salah satu Capres AS ramai-ramai tunjukkan sisi religius. (Foto: CNN)

AMERIKA SERIKAT a�� KawanuaPost.com – Para bakal calon presiden Amerika Serikat ramai-ramai menunjukkan sisi religius dalam diri mereka. Umpan pertama dikeluarkan oleh kandidat dari Partai Republik Ted Cruz saat berkampanye di Iowa.

Senator Texas itu diisukan bisa memenangi perolehan suara tertinggi di negara bagian yang taat agama tersebut, setelah mendekati para petinggi agamanya. Agama Cruz adalah Southern Baptist. Namun begitu, ia dikabarkan jarang sekali melakukan kewajiban agamanya, salah satunya yang sempat jadi perdebatan hangat ialah masalah persepuluhan, iuran gereja yang diharapkan dari 10 persen penghasilan.

a�?Mari kita berkomitmen untuk mengangkat harkat dan derajat negara ini dalam doa setiap hari dari sekarang sampai pemilihan presiden berakhir,” serunya mengajak para pendukungnya di New Hampshire untuk tekun mendoakan AS, sebagaiman dilansir dari VOA News, Senin (15/2/2016).

Di tempat berbeda, capres Republik lainnya, Marco Rubio juga menekankan sisi agamis ketika ditanya bagaimana cara menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Negeri Paman Sam.

15. 2. 5. b.

a�?Hanya ada satu penyelamat di dunia ini, dan itu bukan saya. Dia adalah Yesus Kristus, yang turun ke Bumi dan mati untuk menebus dosa-dosa kita,a�? ujar Senator Florida yang diketahui memeluk agama Katolik.

Pengusaha kaya asal AS, Donald J Trump juga tidak mau ketinggalan. Baru-baru ini ia menunjukkan Alkitab peninggalan ibunya ke media massa dan mengatakan betapa istimewa benda itu baginya.

Sejak 1960, diyakini kandidat yang mendapat kesan taat beragama di mata pemilihnya selalu disukai. Taktik yang sama turut dikedepankan oleh Partai Demokrat pada saat itu. John F Kennedy berhasil menjadi presiden Katolik pertama di AS, setelah mengatakan kepada para pendukungnya, bahwa agama yang dianutnya tidak akan memengaruhi keputusannya sebagai presiden.

Data statistik yang dirilis Pew Research Center bulan lalu mendukung fakta ini dengan menjelaskan, 51 persen warga AS cenderung tidak memilih calon yang tidak percaya pada Tuhan.

15. 2. 5. c.

a�?Tidak percaya pada Tuhan dipandang oleh pemilih sebagai lebih buruk daripada memiliki hubungan di luar nikah,a�? terang dia.

Sementara itu, kebanyakan politisi dari Partai Demokrat adalah Kristen. Kecuali Bernie Sanders yang berkeyakinan Yahudi.

Senator Vermont itu jarang sekali bicara soal agama maupun ketuhanan. Ia bahkan secara terus terang mengaku, tidak aktif dalam kegiatan beragama apapun.

Namun saat berkampanye di New Hampshire, tempat ia unggul jauh dari Hillary Clinton, ia berkata sebaliknya.

a�?Saya tidak akan mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat, jika saya tidak memiliki perasaan religius dan spiritual yang sangat kuat,a�? katanya.

15. 2. 5. d.

Ia menambahkan, bahwa keimanan mendorong dirinya untuk lebih peduli kepada mereka yang membutuhkan, seperti sulit berkuliah karena masalah ekonomi, mereka yang sakit-sakitan dan butuh uang untuk memberi makan anggota keluarganya.

Dalam kesempatan yang sama, Clinton juga mengampanyekan pesan serupa mengenai dirinya. Mantan menteri luar negeri AS di jaman Obama itu mengungkapkan, ia mendapatkan keseimbangan dalam hidupnya berkat imannya sebagai Kristen beraliran Methodist.

15. 2. 5.

a�?Iman dan bimbingan dari pendeta lah yang membantu saya menyeimbangkan antara kepercayaan diri dan kebijaksanaan dalam hidup saya,a�? jawabnya, ketika ditanya seorang rabbi mengenai dari mana ia, sebagai calon pemimpin memperoleh kesimbangan spiritualnya.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan