Inilah Tokoh Indonesia Paling Berpengaruh di Dunia

Sukarno dalam lawatan ke luar negeri. (Foto: Tulistr)
Sukarno dalam lawatan ke luar negeri. (Foto: Tulistr)

KAWANUAPOST.COM – INDONESIA termasuk negara dunia ketiga, yakni negara berkembang. Meskipun hanya negara kepulauan kecil di Asia Tenggara, prestasi Merah Putih tidak kalah dengan negara-negara dunia kedua yang sosialis dan negara dunia pertama yang adidaya.

Bicara soal ketenaran Indonesia di mata internasional, tentunya tidak terlepas dari peran para tokoh dalam negeri yang berjuang mengharumkan nama bangsa. Ke mana pun mereka pergi, apa pun yang mereka lakukan menjadi panutan, dikenang bahkan diabadikan di luar negeri.

Baik dari kalangan artis yang bekerja dalam dunia tarik suara, seni peran dan panggung hiburan, penulis, atlet, politikus hingga tokoh pembangunan, HAM dan sebagainya.

Meskipun hingga saat ini belum ada satupun tokoh tanah air yang meraih nobel perdamaian atau penghargaan bergengsi kelas dunia. Ternyata, ada tokoh Zamrud Khatulistiwa yang begitu dihormati dan dianggap berpengaruh, serta inspiratif di negara lain.

Berikut ini KawanuaPost.com merangkum dari berbagai sumber para tokoh-tokoh Indonesia paling berpengaruh di dunia:

Munir

23. 2. 1.
Kematian Munir Said Thalib hingga kini masih menjadi misteri, yang tak kunjung terungkap pelakunya. Sebelumnya, aktivis HAM cukup bernafas lega ketika Pollycarpus Budihari Prianto ditahan karena terlibat dalam rencana pembunuhan Munir di atas pesawat. Namun, sekali lagi masyarakat harus dibuat kecewa, setelah mantan pilot Garuda itu dibebaskan dari penjara pada 28 November 2014.

Semasa hidup, Munir adalah pegiat kemanusiaan yang vokal menyuarakan aspirasi rakyat, memperjuangkan keadilan bagi mereka dan kritis terhadap pemerintahan, khususnya kontra terhadap kepemimpinan Soeharto, yang menjabat sebagai presiden pada masa itu.

Walaupun hanya pria sederhana, nama Munir tersohor hingga ke Belanda dan dijadikan nama jalan. Datanglah ke Den Haag, Anda akan melihat terpampang label Munirstraat dan Munirpad di salah satu papan nama jalannya. Suatu penghormataan, yang bahkan tidak diberikan oleh negaranya sendiri.

Suharto

23. 2. 5. Soeharto.
Presiden kedua Indonesia terkenal memerintah dengan tangan besi. Selama 32 tahun, kepemimpinannya menjadi polemik, perihal ia berjasa sebagai bapak pembangunan ataukah pelaku pelanggaran HAM berat. Termasuk di antaranya pembantaian PKI yang sekaligus ditengarai sebagai upaya kudeta atas kekuasaan Sukarno, kasus semanggi, petrus (penembakan misterius) dan masih banyak lagi.

Meski demikian, patut diakui bahwa Suharto merupakan salah satu tokoh Indonesia yang berpengaruh di dunia.

Bicara soal kudeta, Suharto ahlinya. Sampai-sampai cara yang dipakai pemimpin Keluarga Cendana ini ditiru oleh Agusto Pinochet, saat menggulingkan Presiden Cile Salvador Allende pada 1973 di Santiago. Gerakan kudeta yang isunya didukung oleh CIA itu dikenal dengan nama Operasi Jakarta.

Sama halnya dengan Suharto yang berlatar belakang militer, Pinochet juga berpangkat jenderal. Kesamaan lain terdapat pada modus penyebaran surat perintah. Jika di Indonesia, kita mengenal supersemar (surat perintah 11 Maret), yang keberadaannya antara ada dan tiada. Di Chile, ada surat yang beredar di kalangan militer, yakni Djakarta Se Acerca, yang berarti Jakarta Sudah Dekat.

Sukarno

23. 2. 5. Soekarno.
Prestasi Bapak Proklamator Indonesia jelas tidak dapat dipungkiri lagi. Sebagai pendiri NKRI, ia berjuang melawan penjajahan Belanda dan Jepang hingga membawa Indonesia ke gerbang kemerdekaan.

Pada masa kepemimpinannya, ia dikenal tegas, berpendirian teguh dan berani. Selagi sibuk dengan pembebasan rakyat Papua Barat, ia bisa menyerukan a�?ganyang Malaysiaa�?. Ketika hubungan dengan negeri jiran semakin memanas, Bung Karno tak segan angkat kaki dari PBB hanya karena Malaysia dimasukkan ke dalam anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Macan Asia merupakan julukan yang pernah disematkan padanya. Meski masih menjadi negara miskin, presiden pertama RI berdikari membangun bangsa. Ketika Amerika Serikat tidak bersikap ramah, ia pun menolak berbaik-baik dengan Paman Sam. Tanpa ambil pusing ketidaksukaan AS pada pemimpin komunis, ia berkawan baik dengan Mao Zedong, Fidel Castro dan Kim Il Sung, yang menurutnya ramah.

Saat perang dingin antara AS dan Soviet berlangsung, Soekarno dengan tegas menolak berpihak. Ia malah mendirikan gerakan non-blok, sebagai bukti keteguhan politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia.

Tidak terhitung banyaknya, campur tangan Soekarno dalam organisasi kawasan dan internasional. Sebut saja di antaranya, pendirian ASEAN, KAA dan GNB.

Di beberapa negara, namanya juga diabadikan sebagai nama jalan. Antara lain, nama masjid yang terletak di St. Petersburg, Rusia; nama jalan di Ibu Kota Maroko, dan dua nama jalan di Pakistan, yakni di Peshawar dan Lahore.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan