KAWANUAPOST.COM – Indonesia seperti halnya negara-negara lain, boleh saja punya beberapa daerah yang disebut a�?Negeri di atas Awana�?. Tapi satu-satunya sebutan a�?Kota di atas Awana�? boleh dibilang hanya bisa diklaim Kota La Paz di Bolivia, Amerika Selatan.
Kota yang punya nama lengkap Nuestra SeA�ora de la Paz, ini dikelilingi Pegunungan Altiplano, tepatnya di Lembah Chuquiago dan punya ketinggian 11.975 kaki atau 3.650 meter di atas permukaan laut.
Kota yang dipimpin Wali Kota Luis Revilla Herrero ini berpopulasi sekira 2,3 juta penduduk dan a�?dihiasia�? sejumlah bangunan era kolonial Spanyol nan terpelihara dengan baik.
La Paz juga dikenal punya beberapa katedral indah, seperti Katedral San Francisco dan Katedral Metropolitan, di mana gereja tua yang berada di kawasan Murillo Square itu jadi salah satu daya tarik turis asing.
Tidak hanya katedral, La Paz juga populer dengan sejumlah museum dan pusat budaya dengan arsitektur mempesona, seperti 10 museum yang dipelihara dengan baik di kawasan Jalan JaA�n.
Selain menjadi kota tertinggi di dunia, La Paz juga punya bandara dengan lokasi tertinggi dengan ketinggian 4.061,5 meter di atas permukaan laut, yakni Aeropuerto Internacional El Alto yang sedianya, berada di kota satelit El Alto yang berjarak 13 kilometer dari La Paz.
Kota La Paz sendiri baru a�?lahira�? pada 1548 di sebuah lembah yang awalnya merupakan permukiman suku Indian Laja, oleh sejumlah petualangan dan penjelajah Spanyol.
Nama Nuestra SeA�ora de la Paz yang juga punya arti a�?Dewi Kedamaiana�?, disematkan pasca-pemberontakan penjelajah Spanyol, Gonzalo Pizarro terhadap Raja Muda Pertama Peru, Blasco NA?A�ez Vela pada 1544.
Menjelajah sejarah singkat dan menyibak pesona kota di atas awan ini, tentu tak lengkap jika tak juga a�?menyinggunga�? dua pasar terunik yang turut jadi daya tarik lain bagi para wisatawan.
Ya, La Paz punya dua pasar dukun yang menjual segala hal mistis, yakni Pasar Mercado de Las Brujas dan Pasar La Hechiceria. Aktivitas di pasar ini biasanya diramaikan bukan oleh pedagang seperti biasanya, melainkan para tabib lokal yang acap disebut a�?Yatiria�?.
Sebagaimana dikutip dari a�?V!VA Travel Guides Boliviaa��, di Pasar Mercado de Las Brujas yang terletak di Distrik Calle Linares misalnya, banyak dijual tanaman-tanaman herbal, ramuan dukun, organ-organ binatang, patung-patung menyeramkan, hingga jamu penambah gairah seks.
Tidak hanya dukun-dukun lain yang biasanya jadi pembeli, banyak warga yang mengaku punya a�?masalaha�?, mencari pengobatan di pasar dukun ini, mulai dari masalah kehilangan pekerjaan, hingga masalah percintaan.
EDITOR : HERMAN MANUA.