KAWANUAPOST.COM – Jika menyebut tujuh keajaiban dunia, masyarakat awam di berbagai penjuru dunia bakal merujuk sejumlah bangunan-bangunan spektakuler yang sudah dikenal, macam Colosseum di Roma (Italia), Taj Mahal di Agra (India), hingga Candi Borobudur di Magelang (Indonesia).
Namun bangunan-bangunan menakjubkan yang jadi mahakarya manusia sejak berabad-abad lalu di pedalaman Afrika, India, hingga Bosnia, sebagaimana yang secara singkat dirangkum Okezone dari berbagai sumber di bawah ini:
1. Masjid Agung DjennA� (Mali)
Masjid Agung DjennA� atau Grande MosquA�e de DjennA� di Mali, banyak dianggap para peneliti sebagai pencapaian terbesar dalam arsitektur a�?Sudano-Saheliana�?. Masjid megah ini awalnya ditemukan para penjelajah Prancis di abad ke-13 hanya berupa reruntuhan. Sementara bangunan menakjubkan yang ada saat ini, baru dibangun pada 1907. Masjid ini berada di kawasan a�?kota tuaa�? DjennA� dan jadi salah satu bangunan paling dicari turis se-Afrika.
Bentuknya yang unik dengan berdirinya tiga menara, terbuat dari tanah liat dan dijemur di teriknya sinar matahari hingga berbentuk batu bata yang solid. Meski tak termasuk dalam tujuh keajaiban dunia yang sudah banyak dikenal orang, setidaknya masjid ini sudah masuk dalam daftar situs warisan dunia oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya atau UNESCO sejak 1988.
2. Sumur Tangga Chand Baori (India)
Selain Taj Mahal, India punya beragam situs sejarah dan budaya yang sedianya, tak kalah untuk disebut sebagai salah satu keajaiban dunia. Satu di antaranya adalah Sumur Tangga Chand Baori di Desa Abhaneri, dekat Kota Jaipur, Rajasthan. Chand Baori dianggap salah satu landmark tertua di Rajasthan yang dibangun penguasa Dinasti Nikumbha, yakni Raja Chanda antara tahun 800-900 setelah Masehi.
Bangunan ini dikelilingi sejumlah tangga curam yang di bawahnya terdapat sumur air yang ketika dibuat, dipersembahkan Raja Chanda untuk Dewi Kebahagiaan, Hashat Mata. Di sisi lain, situs Chand Baori ini juga ternyata pernah dijadikan salah satu lokasi syuting film trilogi Hollywood superhero Batman, a�?The Dark Knight Risesa�?.
3. Benteng Kumbhalgarh
Selain Taj Mahal dan Chand Baori di atas, kawasan Rajasthan juga menyimpan situs budaya nan luar biasa lainnya, yakni Benteng Kumbhalgarh di Distrik Rajsamand. Benteng ini memiliki panjang tembok hingga 38 kilometer yang menjadikannya bangunan terpanjang setelah Tembok Besar China.
Dibangun pada abad ke-15 oleh Rana Kumbha di puncak Bukit Aravalli, benteng ini sempat direnovasi dan diperluas pada abad ke-19. Benteng ini punya tujuh gerbang dan dilindungi barisan-barisan batu bata setebal 15 kaki. Sejak 2013 lalu, benteng ini juga turut dimasukkan UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.
4. Benteng Derawar (Pakistan)
Beralih ke negara tetangga, Pakistan juga dikenal punya benteng-benteng megah nan mempesona, sebagaimana di India. Salah satu yang paling ternama adalah Benteng Derawar di Bahawalpur, Punjab. Uniknya, benteng ini dilindungi 40 bastion atau menara pertahanan yang saling menyambung, di mana masing-masing memiliki tinggi 30 meter dan luas lingkaran 1.500 meter!
Silsilah benteng ini, dibuat oleh Rai Jajja Bhatti, seorang penguasa Rajput pada abad kesembilan di jantung Gurun Cholistan, sebagai tanda penghormatan pada Rawal Deoraj Bhatti. Dalam sejarahnya, benteng ini beberapa kali mengalami renovasi, usai berulang kali jadi target perebutan para Muslim Nawabs, Bahawal Khan, hingga Nawab Mubarak Khan.
5. Masjid Sheikh Loftollah (Iran)
Salah satu masjid terindah di dunia yang bisa jadi destinasi alternatif wisata religi adalah Masjid Sheikh Loftollah di Isfahan, Iran. Berlokasi di sisi selatan Alun-Alun Naghsh-i Jahan, masjid ini pertama kali dibangun pada 1603 dan baru selesai pada 1619 oleh arsitek Shaykh Bahai. Masjid yang dibangun pada masa Shah Abbas I ini, juga dikenal sebagai mahakarya Dinasti Safavid.
Masjid yang tak punya menara sebagaimana masjid-masjid lain ini, awalnya tak diperuntukkan untuk umum, melainkan untuk digunakan khusus bagi para anggota kerajaan saja. Tapi sepanjang mulai dikenalnya masjid ini, mulai banyak wisatawan, terutama dari Eropa yang ingin melihat lebih dekat, akhirnya masjid ini dibuka untuk umum.
6. Stari Most (Bosnia-Herzegovina)
Sebuah jembatan tua peninggalan Kekaisaran Ottoman di Kota Mostar, Bosnia-Herzegovina, merupakan satu dari sejumlah keajaiban dunia yang a�?terlupakana�?. Stari Most atau a�?jembatan tuaa�? yang dibangun sejak abad ke-16 ini, sempat hancur pada 9 November 1993 selama Perang Kroasia-Bosnia. Namun jembatan ini akhirnya kembali dibangun sesuai bentuk aslinya pada 23 Juli 2004.
Jembatan yang didesain Mimar Hayruddin ini, dikenal sebagai salah satu landmark peninggalan Ottoman di Balkan yang banyak ditiru di banyak negara lain. Berdiri di atas Sungai Neretva, Stari Most yang punya panjang 28 meter dan tinggi 20 meter ini, jadi penghubung yang vital antara dua sisi Kota Mostar. Stari Most mulai dikenal sejumlah orang, sejak penggila wisata, Evliya Celebi pernah menuliskan a�?penampakana�? jembatan ini yang selayaknya pelangi di atas awan.
7. Istana Parlemen (Rumania)
Nama aslinya a�?Palatul Parlamentuluia�? atau jika diartikan, Istana Parlemen. Lokasi tepatnya di Dealul arsenalului, sektor lima di Ibu Kota Rumania, Bucuresti. Dengan luas area 365 ribu meter persegi dan tinggi 83 meter, Istana Parlemen ini dikenal sebagai bangunan pemerintahan sipil terbesar di dunia dengan memiliki 1.100 ruangan di dalamnya.
Namun di sisi lain, gedung bergaya arsitektur neokolonial ini juga disebut sebagai bangunan paling masif ketiga setelah Cape Canaveral di Florida dan Kuil Ular di Teotihuacan (Meksiko). Tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, di dalam Istana Parlemen juga terdapat tiga museum, yakni Museum Seni Komtemporer, Museum Komunis-Totalitarianisme dan Museum Istana Parlemen.
Istana Parlemen ini merupakan salah satu bagian dari rencana rekonstruksi Bucuresti yang dicanangkan Nicolae Ceausescu, pasca-gempa dahsyat yang melanda Rumania pada 4 Maret 1977. Gedung ini dirancang arsitek muda berusia 28 tahun, Anca Petrescu yang membawahi 700 desainer lainnya, di mana pembangunannya dimulai pada 25 juni 1984 dan selesai pada 1997.
EDITOR : HERMAN MANUA.