MANILA a�� KawanuaPost.com – Satu kapal selam Jepang, Oyashio dan dua destroyer (kapal perusak), JS Ariake dan JS Setogiri tiba di kawasan Laut Cina Selatan (LCS), yang diklaim termasuk ruter perairan Filipina.
Ketiga kapal tersebut berlabuh sekira 200 kilometer jauhnya dari kawasan sengketa yang diklaim sebagai teritori China, dalam rangka pelatihan gabungan. Selain Manila juga menyatakan keinginan untuk menyewa pesawat patroli dari Negeri Sakura.
“Kunjungan ini merupakan manifestasi dari promosi perdamaian dan stabilitas regional dan peningkatan kerjasama maritim yang berkelanjutan antara angkatan laut Jepang dan Filipina,” terang juru bicara Angkatan Laut Filipina Komandan Lued Lincuna, dikutip dari Sputnik, Selasa (5/4/2016).
Dikabarkan, sebuah helikopter anti-kapal selam juga nampak terparkir di atas dek Destroyer JS Ariake.
Kedatangan angkatan laut dan udara Jepang ini bertepatan dengam pelatihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Filipina selama 12 hari, terhitung sejak hari ini. Para pengamat mensinyalir kebetulan ini sebagai aksi unjuk kekuatan militer hasil koalisi ketiga negara.
Disinggung mengenai kehadiran militer Jepang dan AS di pelabuhan Filipina, Negeri Tirai Bambu berujar prihatin dengan sikap para tetangganya yang memperkeruh suasana.
Bagi pemerintah China, bagian terbesar Laut Cina Selatan sejak lama termasuk teritori kedaulatannya. Namun monopoli perairan tersebut ditentang sejumlah negara ASEAN seperti, Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, yang merasa berkepentingan juga untuk mengeruk hasil kekayaan laut di sana.
Pada 2013, Filipina juga pernah menantang Negeri Panda membawa sengketa pulau di LCS ke Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut. Usul tersebut ditolak Beijing, yang pesimis kasus perebutan batas perairan ini bisa diselesaikan melalui pengadilan internasional.
EDITOR : HERMAN M.