Saat Kunjungi Hiroshima, Menlu AS Tak Mau Minta Maaf

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry saat mengunjungi monumen peringatan Hiroshima. (Foto: Sky News)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry saat mengunjungi monumen peringatan Hiroshima. (Foto: Sky News)

HIROSHIMA a�� KawanuaPost.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry mengunjungi monumen peringatan bom atom Hiroshima. Kunjungan itu dilakukan sebelum dimulainya pertemuan antara Menteri-Menteri Luar Negeri (Menlu) G7 di Hiroshima, Jepang.

Sedikit mengenang, serangan bom atom pada 6 Agustus 1945 itu menewaskan sedikitnya 140 ribu warga Hiroshima. Bom atom kedua dijatuhkan pasukan sekutu di Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Enam hari kemudian, Negeri Matahari Terbit menyerah pada pasukan sekutu.

Mayoritas warga AS memandang pengeboman itu sebagai cara terbaik mengakhiri perang. Namun, tidak demikian halnya dengan warga Jepang. Seorang pejabat Negeri Paman Sam bahkan mengonfirmasi tidak akan ada permintaan maaf dari Kerry kepada korban tewas saat mengunjungi Museum Peringatan dan Perdamaian Hiroshima.

a�?Jika Anda menanyakan apakah Menlu datang ke Hiroshima untuk minta maaf, jawabannya tidak. Jika Anda bertanya apakah Menlu dan seluruh warga AS serta Jepang dipenuhi duka atas tragedi itu, jawabannya iya,a�? ucap pejabat yang tidak diketahui namanya itu, sebagaimanan dilansir Sky News, Senin (11/4/2016).

Kerry menjadi pejabat senior AS pertama yang mengunjungi monumen tersebut. Sebelum kunjungan, suksesor Hillary Clinton itu menekankan bahwa kunjungannya bukanlah dalam rangka mengingat masa lalu, tetapi untuk menghormati yang telah tiada serta menegaskan pentingnya perdamaian dan kekuatan hubungan.

John Kerry mengunjungi monumen tersebut bersama Menlu G7, di antaranya Menlu Kanada Stephane Dion, Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier, Menlu Italia Paulo Gentiloni, Menlu Prancis Jean-Marc Ayrault, Menlu Jepang Fumio Kishida, dan Menlu Inggris Philip Hammond. Mereka menaruh karangan bunga di monumen sebagai tanda penghormatan.

EDITOR : HERMAN M.

Tinggalkan Balasan