SHANNXI a�� KawanuaPost.com – Pada 11 April 2016 di Kota Ankang, Provinisi Shaanxi, China, seorang pria akhirnya kembali bertemu orangtuanya setelah diculik 19 tahun lalu saat masih berusia tiga tahun.
Dilaporkan, penculikan tersebut terjadi pada Maret 1997. Ketika itu, sang ibu bersama anaknya sudah akan pergi tidur. Lalu ia mendengar suara ketukan di depan pintu rumahnya.
Ketika ibunya membuka pintu, ia melihat pria tinggi yang langsung masuk rumahnya dan memukulinya sambil menekannya menggunakan selimut untuk mencegahnya berteriak.
Saat terus memberontak untuk keluar dari selimut yang diikatkan, sang ibu terkejut setengah mati ketika mengetahui buah hatinya sudah diculik oleh pria yang memukulinya.
Sebagaimana diberitakan China Daily, Jumat (15/4/2016), pada 2015, orangtua dari Zhan Weiwei (bocah yang diculik) memberikan sampel darahnya ke kantor polisi. Kemudian DNA keduanya diunggah ke database DNA di China.
Senangnya bukan main ketika mereka mendapat informasi bahwa DNA-nya sama dengan seorang pria muda yang berada di Provinsi Jiangsu. Setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi mendatangi pria itu untuk memastikan bahwa ia adalah buah hati yang selama ini hilang diculik.
Ketika dipertemukan, keduanya terlihat sangat terharu, bahkan kedua orangtua dari Zhan langsung menangis. Setelah dimintai keterangan, terungkap bahwa Zhan diculik dan dijual ke seorang pria yang belum menikah tapi ingin memiliki anak yang bernama Li.
Ia dijual seharga 13 ribu yuan atau sekira Rp26 juta, dan Li merawat Zhan seperti anaknya sendiri. Zhan menyatakan beruntung dapat bertemu lagi dengan orangtua aslinya, dan ia berjanji akan merawat keduanya serta ayah angkatnya Li secara adil.
EDITOR : HERMAN M.