Ini Senjata Balas Dendam Nazi, V-2: Roket Jarak Jauh Pertama

Roket V-2 buatan Nazi. (Foto: Flickr)
Roket V-2 buatan Nazi. (Foto: Flickr)

KAWANUAPOST.COM – VERGELTUNGSWAFFE 2 atau V-2, merupakan roket jarak jauh pertama di dunia. Dibuat pada masa perang dunia kedua, rudal balistik ini dibuat oleh Nazi di Jerman sebagai senjata untuk balas dendam melawan Inggris dan Belgia.

Pada mulanya, senjata ini diproduksi oleh Pusat Penelitian Senjata Militer Peenemunde pada 1942 dengan nama teknis Agregat 4 (A-4). Berbahan dasar propelan cair, campuran dari ethanol, air dan oksigen, berat keseluruhan roket ini mencapai 12.500 kilogram, dengan panjang 14 meter dan berdiameter 1,65 meter.

Sebagai senjata perang melawan musuh-musuhnya, roket ini dibuat dalam jumlah besar. Serangan pertama dilepaskan ke Paris dan London pada September 1944, sekira 3000 roket V-2 diterbangkan dari Jerman kala itu. Habis memborbadir Britania Raya, dua kota di Belgia, yakni Antwerp dan Liege, juga ikut jadi sasaran empuk kekuatan militer pimpinan Adolf Hitler tersebut.

Berdasarkan dokumentasi BBC pada 2011, serangan roket berkecepatan 5.760 kilometer per jam itu telah menewaskan sedikitnya 9.000 warga sipil dan anggota militer di sejumlah lokasi yang menjadi target kunci. Sementara di Jerman sendiri, sekira 12 ribu korban kerja rodi dan narapidana yang ditahan di kamp konsentrasi meninggal karena terlibat dalam pembuatan roket itu secara langsung.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi militer Nazi pada masa kejayaannya diakui banyak negara. Ketika Jerman akhirnya kalah perang pada 1945, Amerika Serikat, Inggris dan Uni Soviet berlomba-lomba mencari tahu rahasia kekuatan roket jarak jauh pertama di dunia itu.

Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang berhasil mendapatkan roket tersebut. Sebagai hasil rampasan kalah perang, Jerman terpaksa menyerahkan 100 dari total 5700 rudal V-2 kepada AS. Demikian juga dengan Uni Soviet, yang kemudian pecah menjadi banyak negara, dengan penerus terkuatnya ialah Rusia. Kedua negara ini menjadi pembuat roket dan persenjataan militer terbanyak di dunia hingga kini.

Sejak saat itulah, negeri adidaya tahu rahasia pembuatan roket. Mereka membelahnya dan menemukan spesifikasi bahan dasar hingga cara kerjanya. Pengetahuan yang diperoleh Paman Sam semakin akurat dengan ikut diboyongnya teknisi Jerman ke AS. Berangkat dari situ, roket V-2 dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan militer.

Salah satu roket AS yang menjadi buah dari pengutak-atikan V-2 ialah Saturn V yang digunakan NASA dalam misi Apollo 17 ke bulan pada Desember 1972.

EDITOR : HERMAN M.

Tinggalkan Balasan