TUR ABDIN a�� KawanuaPost.com Gereja Santa Maria di Hah, Tur Abdin, di tenggara Turki, diyakini sebagai gereja tertua di dunia, yang pernah disinggahi oleh tiga orang majus dari Timur yang mendatangi Yesus ketika lahir.
Setelah bertahan lebih dari dua ribu tahun lamanya, gereja itu dikabarkan hancur akibat serangan bom truk pada Rabu 25 Mei 2016 waktu setempat. Lima orang terbunuh dalam insiden yang diduga kuat adalah serangan teroris.
a�?(Gereja Idto) da��Yuldath-Aloho (nama lain Gereja Santa Maria di Hah) telah menghadapi masa-masa perang dan genosida, dan tidak pernah dihancurkan. Kemarin (Rabu 25 Mei 2016), semua kaca pecah,a�? ujar Nuri Kino, pendiri dari kelompok advokasi A Demand For Action, seperti dikutip dari Express, Minggu (5/6/2016).
Melalui penuturan Kino, diketahui bahwa insiden tersebut membuat warga Kristen setempat menjadi ketakutan dan was-was. a�?Penduduk di desa kami tidak berdaya, (karena itu) kami memohon kepada dunia untuk berhenti melukai mereka. Ledakan itu sangat mengejutkan kami. Kita sudah kehilangan banyak orang di Irak dan Suriah, sekarang mereka menyasar Turki,a�? tandasnya.
a�?Kami lelah dengan air mata, kami sudah capai disakiti dari satu negara ke negara lain. Masyarakat Tur Abdin tidak akan dibiarkan sendiri,a�? sambungnya.
Gereja Idto da��Yoldath-Aloho di Hah, Tur Abdi, adalah jantung persekutuan umat Kristen Ortodoks Suriah. Bangunan ibadah yang dinamai dengan nama ibunda Yesus Kristus, tokoh sentral dalam Alkitab, ini terletak di daerah pegunungan yang dekat dengan perbatasan Turki dan Suriah. Gereja ini juga diapit oleh dua desa yang mayoritas penduduknya menganut agama Kristen.
Bom tersebut meledak 100 meter jauhnya dari gereja, seiring berjalannya konflik bersenjata antara militan Kurdi dan militer Turki. Kejadian ini jelas menambah angka kekerasan terhadap umat Kristiani di Timur Tengah, khususnya di Turki, yang tahun lalu mencatat delapan insiden serupa.
Pada Januari 2016, sebuah gereja Kristen Ortodoks Suriah di dekat Diyarbakir dibombardir tembakan. Lebih dari 5000 orang terbunuh akibat konflik bersenjata sejak Juli 2015 dan sedikitnya 6000 bangunan hancur, termasuk sembilan masjid dan dua gereja.
EDITOR : HERMAN M.