Kapal Estonia Tenggelam, Hampir 1.000 Orang Tewas

Kapal Estonia tenggelam. (Foto: Wikia)
Kapal Estonia tenggelam. (Foto: Wikia)

KAWANUAPOST.COM – PADAA�28 September 1994, sebanyak 852 orang dilaporkan tewas dalam sebuah insiden bencana maritim terburuk pada abad ini. Insiden ini terjadi akibat kapal Estonia yang berisi ratusan penumpang dan sejumlah mobil tenggelam di Laut Baltik.

Saat tenggelam di lepas pantai Finlandia, kapal yang dibangun Jerman itu sedang melakukan pelayaran pada malam hari dari Talinn, Pusat Kota Estonia menuju Stockholm, Swedia.

Kapal Estonia adalah sebuah kapal yang mirip dengan Kapal Feri yang dikenal sebagai “ro-ro,”. Kapal ini biasanya menampilkan musik, tarian, minuman dan orang-orang diizinkan untuk mengemudi kendaraan di dalamnya. Demikian sebagaimana dilansirA�History, Rabu (28/9/2016).

Setelah dihantam badai dengan gelombang mencapai empat sampai enam meter, kapal Estonia tenggelam pada tengah malam. Ini mengakibatkan sebagian besar penumpang terjebak di dalam kapal. Sementara penumpang lainnya berhasil selamat dengan menggunakan sekoci.

Namun terdapat pula penumpang yang tenggelam di air dingin ataupun meninggal akibat hipotermia. Kendati demikian, sejumlah helikopter yang digunakan berhasil menyelamatkan 137 orang.

Buntut dari tragedi ini, komite bersama Pemerintah Swedia, Finlandia, dan A�Estonia menyatakan bahwa ini adalah sebuah insiden bencana. Kecelakaan itu disebabkan oleh badai deras yang menyerang kapal tersebut. Serangan badai menyebabkan kapal menjadi tidak stabil dan tenggelam satu jam kemudian.

Kendati demikian, kesaksian yang berasal dari sejumlah keluarga dan teman korban mengatakan Kapal Estonia karam karena adanya sebuah lubang pada kapal akibat tabrakan atau ledakan.

Dua tahun kemudian usai Kapal Estonia karam, kapal penumpang Bukoba kembali tenggelam dekat Danau Victoria di Tanzania pada Mei 1996. Insiden tenggelamnya kapal Bukoba menyebabkan 1.000 orang meninggal dunia. Pada September 2002, kapal feri Senegal Joola juga tenggelam di lepas pantai Gambia dan mengakibatkan setidaknya 1.800 penumpang tewas.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan