AS Tangguhkan Kontak Diplomatik dengan Rusia Terkait Suriah

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden AS Barack Obama. (Foto: Kevin Lamarque/Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden AS Barack Obama. (Foto: Kevin Lamarque/Reuters)

WASHINGTON a�� KawanuaPost.com – Hubungan Amerika Serikat (AS) nampaknya kembali memanas. Washington dikabarkan menangguhkan segala kontak diplomatik dengan Moskow mengenai problem Suriah. Di sisi lain, Negeri Beruang MerahA�menangguhkan perjanjian pelucutan senjata nuklir.

Langkah Negeri Paman Sam diambil setelah Menteri Luar Negeri John Kerry mengancam Rusia pekan lalu. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS menuduh Rusia tidak memenuhi komitmen mereka terhadap perjanjian gencatan senjata dan jaminan keamanan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Aleppo.

a�?Ini bukan keputusan yang dapat diambil dengan mudah. Sangat disayangkan Rusia gagal memenuhi komitmen mereka di Suriah. Mereka juga tidak mau atau tidak dapat memastikan rezim Suriah patuh terhadap kesepakatan gencatan senjata,a�? ujar Juru Bicara Kemlu AS John Kirby, seperti dimuatA�ABC News, Kamis (4/10/2016) lalu.

a�?Rusia dan rezim Suriah memilih jalan militer yang tidak sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan serangan terhadap area warga sipil, infrastruktur penting seperti rumah sakit, serta mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk serangan pada 19 September yang menimpa konvoi bantuan kemanusiaan,a�? sambung Kirby.

Juru Bicara Gedung Putih a��Istana Kepresidenan AS- Josh Earnest menegaskan pihaknya sudah kehabisan kesabaran terhadap Rusia. Ia menyebut sudah tidak ada lagi yang bisa dibicarakan antara AS dengan Rusia terkait kekerasan di Suriah. Pria berusia 39 tahun itu sangat menyayangkan putusnya kontak diplomatik AS dengan Rusia.

SedikitnyaA�18 dari 31 unit truk bantuan kemanusiaan hancur diterjang bom. Sebanyak 20 orang tewas dalam serangan tersebut. Akibatnya,A�PBB sempat memutuskan untuk menangguhkan pengiriman bantuan kemanusiaan pada Rabu 21 September 2016, keputusan yangA�kemudian dicabutA�hanya dalam hitungan jam.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan