Giok Rp2,2 Miliar yang Ditemukan Penambang Myanmar Sulit Dipindahkan

Foto bongkahan batu giok besar yang ditemukan di Kachin, Myanmar (Foto: European Pressphoto Agency)
Foto bongkahan batu giok besar yang ditemukan di Kachin, Myanmar (Foto: European Pressphoto Agency)

KACHIN a�� KawanuaPost.com – Bongkahan batu giok seberat 174 ton yangA�ditemukan penambang diA�MyanmarA�dilaporkan tidak bisa dipindahkan dari lokasi penemuan. Sebab sang pemilik tidak memiliki alat yang dapat memindahkan bongkahan yang diduga bernilai Rp2,2 miliar tersebut.

Bongkahan batu yang memiliki panjang 5,8 meter itu ditemukan pekan lalu di wilayah Kachin. Dilaporkan, bongkahan batu giok itu terkubur sedalam 60 meter di bawah gunung.

a�?Ketika tepian dari bongkahan batu itu tergores kami dapat melihat kualitas dari batu giok di dalamnya. Kualitasnya sangat baik,a�? ujar pejabat setempat, Tint Soe, sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (21/10/2016).

Tint Soe menuturkan perusahaan yang menemukan giok itu masih belum memutuskan giok itu akan digunakan jadi apa. Pasalnya mereka masih kebingungan untuk memindahkan bongkahan seberat 174 ton tersebut.

a�?Saat ini batu giok itu tidak bisa dipindahkan karena tidak ada mesin yang dapat melakukannya serta karena tidak adanya akses jalan,a�? tambah Soe.

Myanmar merupakan penghasil batu giok terbesar di dunia dengan industri yang menghasilkan USD50 miliar per tahunnya, mewakili setengah dari jumlah GDP negara itu. Batu giok yang dihasilkan sebagian besar dikirimkan ke China untuk dipahat menjadi perhiasan atau patung.

KACHIN a�� Bongkahan batu giok seberat 174 ton yang ditemukan penambang di Myanmar dilaporkan tidak bisa dipindahkan dari lokasi penemuan. Sebab sang pemilik tidak memiliki alat yang dapat memindahkan bongkahan yang diduga bernilai Rp2,2 miliar tersebut.

Bongkahan batu yang memiliki panjang 5,8 meter itu ditemukan pekan lalu di wilayah Kachin. Dilaporkan, bongkahan batu giok itu terkubur sedalam 60 meter di bawah gunung.

a�?Ketika tepian dari bongkahan batu itu tergores kami dapat melihat kualitas dari batu giok di dalamnya. Kualitasnya sangat baik,a�? ujar pejabat setempat, Tint Soe, sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (21/10/2016).

Tint Soe menuturkan perusahaan yang menemukan giok itu masih belum memutuskan giok itu akan digunakan jadi apa. Pasalnya mereka masih kebingungan untuk memindahkan bongkahan seberat 174 ton tersebut.

a�?Saat ini batu giok itu tidak bisa dipindahkan karena tidak ada mesin yang dapat melakukannya serta karena tidak adanya akses jalan,a�? tambah Soe.

Myanmar merupakan penghasil batu giok terbesar di dunia dengan industri yang menghasilkan USD50 miliar per tahunnya, mewakili setengah dari jumlah GDP negara itu. Batu giok yang dihasilkan sebagian besar dikirimkan ke China untuk dipahat menjadi perhiasan atau patung.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan