Lima Perempuan Berkuasa di Dunia

Salah satu perempuan berpengaruh di dunia, Kanselir Jerman Angela Merkel (Foto: Reuters)
Salah satu perempuan berpengaruh di dunia, Kanselir Jerman Angela Merkel (Foto: Reuters)

KAWANUAPOST.COM – ISUA�kesetaraan gender menjadi perjuangan bagi aktivis, terutama kaum perempuan. Kesetaraan gender baru benar-benar tercapai ketika laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan.

Beberapa negara sudah menerapkan kesetaraan gender terutama dalam bidang politik. Hal ini bisa dibuktikan dengan terpilihnya perempuan sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan. Berikut profil singkat lima perempuan terkenal yang menjadi pemimpin negara:

1. Indira Gandhi

Perempuan kelahiran 19 November 1917 itu menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) India dalam dua periode berbeda, yakni 1966-1977 dan 1980-1984. Pada periode pertama, Indira Gandhi menggantikan Gulzarilal Nanda. Selama periode pertama pula, karier politik India Gandhi mengalami pasang surut.

Kemenangan India atas Pakistan pada 1971 menaikkan popularitas dan reputasinya di kalangan warga. Sayangnya, pencapaian tersebut mulai menurun pada 1975 ketika ia mengumumkan India dalam keadaan darurat. Indira Gandhi juga dituding otoriter karena mengekang kebebasan warga sipil serta mengirim lawan politiknya ke penjara.

1-11-4-indira-gandhi

(Indira Gandhi. Foto: Indian Express)

Indira Gandhi mengakhiri kepemimpinannya pada 1977. Akan tetapi, mayoritas warga India masih mendukungnya karena program-program sosial Indira sebagai perdana menteri. Popularitas itu membawanya ke kursi perdana menteri untuk kedua kalinya pada 1980.

Juni 1984 menjadi awal kejatuhan istri dari Feroze Gandhi itu. Indira meluncurkan operasi bernama a�?Operasi Bintang Birua�? untuk menyerbu Kuil Emas, sebuah kuil bagi penganut aliran Sikh di Punjab. Kuil tersebut diyakini digunakan oleh kelompok ekstrem bersenjata kaum Sikh sebagai tempat persembunyian. Indira mulai mendapat ancaman pembunuhan.

Indira Gandhi akhirnya tewas pada 31 Oktober 1984 di tangan kedua pengawal pribadinya Beant Singh dan Satwant Singh. Kebetulan keduanya adalah penganut aliran Sikh. Beant sempat ingin dibebastugaskan ketika serangkaian ancaman pembunuhan meningkat. Tetapi, Indira membatalkannya karena percaya pada Beant yang sudah dikenal sejak lama.

2. Isabel Martinez de Peron

Perempuan kelahiran La Rioja, Argentina, 4 Februari 1931 ini adalah presiden perempuan pertama di seluruh dunia. Perempuan bernama lahir Maria Estela Martinez Cartas ini adalah istri ketiga dari mendiang Presiden Argentina Juan Peron.

Selama periode ketiga pemerintahan Juan Peron, Isabel ditunjuk sebagai wakil presiden pada 1973-1974. Isabel Peron lalu mengambil alih kursi kepresidenan setelah sang suami wafat pada 1 Juli 1974.

Isabel Peron lalu mendapat julukan sebagaiA�La Presidente, meski secara tata bahasa Spanyol seharusnyaA�La Presidenta. Isabel tidak memiliki kharisma sebesar Eva Peron, istri kedua Juan Peron, sebagai perempuan paling berpengaruh di Argentina. Meski begitu, program ekonomi Isabel Peron mengerek popularitasnya di mata warga.

Salah satu kunci Isabel Peron adalah sosok Menteri Kesejahteraan Sosial Jose Lopez Rega. Laki-laki tersebut kemudian mendirikan Aliansi Antikomunis Argentia (AAA), sebuah pasukan paramiliter pada 1973-1974. AAA dituduh membunuh sekira 300 orang atas dugaan berbeda-beda.

Jose Lopez Rega lalu pergi meninggalkan Negeri Tango pada 19 Juli 1974. Kepergian tersebut membuat pemerintahan Isabel Peron mulai goyah. Kekerasan atas nama politik pun mulai meningkat di Argentina pada 1975. Selama 15 bulan pertama masa kepemimpinan Isabel, lebih dari 700 orang tewas dibunuh.

Isabel Peron akhirnya lengser sebagai Presiden Argentina pada 24 Maret 1976 dan melarikan diri ke Spanyol. Tiga dekade berikutnya, perintah penangkapan diterbitkan untuk Isabel Peron atas perannya menghilangkan paksa nyawa ratusan aktivis selama masa pemerintahannya. Isabel Peron ditahan di Negeri Matador pada 12 Januari 2007.

1-11-4-isabel-peron

(Isabel Peron ditangkap Kepolisian Spanyol. Foto: Paul Hanna/Reuters)

Namun, permintaan ekstradisi dari Buenos Aires ditolak Madrid pada 28 Maret 2008. Mahkamah Agung Spanyol memutuskan dakwaan terhadap Isabel Peron tidak melanggar kemanusiaan sehingga dakwaan tersebut akan habis masanya pada 2027.

3. Margaret Thatcher

Perempuan kelahiran Grantham, 13 Oktober 1925 ini terpilih sebagai PM perempuan pertama Inggris pada 1979. Perempuan bernama lahir Margaret Hilda Roberts ini menjabat sebagai Ketua Partai Konservatif pada 1975.

Margaret Thatcher dijuluki sebagai Perempuan Besi selama menjabat sebagai PM pada 1979-1990. Julukan tersebut diberikan setelah Thatcher memerangi serikat buruh serta melakukan privatisasi besar-besaran terhadap transportasi publik dan perumahan rakyat (rumah susun).

1-11-4-margaret-thatcher

(Margaret Thatcher. Foto: Andrew Winning/Reuters)

Para periode pertama pemerintahannya, Thatcher terseret dalam konflik Pulau Malvinas atau Falkland dengan Argentina pada 1982. Negeri Tango menginvasi Falkland yang termasuk dalam wilayah Negeri Tiga Singa. Thatcher lalu memerintahkan pasukan Inggris untuk mengambil alih Falkland hingga Argentina menyerah pada 1982.

Margaret Thatcher juga hampir tewas dalam rencana pembunuhan oleh kelompok pemberontak Tentara Republik Irlandia (IRA). Sebuah bom meledak di tengah Konferensi Partai Konservatif di Brighton pada Oktober 1984. Beruntung, Thatcher selamat dan tidak mengalami luka sedikit pun.

Thatcher mengakhiri masa jabatannya dengan mengundurkan diri pada 28 November 1990. Tanda-tanda kejatuhannya mulai terlihat pada 1987 ketika dirinya memperkenalkan paket perpajakan baru. Unjuk rasa besar-besaran menimbulkan perpecahan di Partai Konservatif hingga memaksanya mengundurkan diri.

4. Benazir Bhutto

Perempuan kelahiran Karachi, 21 Juni 1953 ini terpilih sebagai PM perempuan pertama Pakistan pada 1988. Putri mantan PM Zulfikar Ali Bhutto ini tercatat sebagai pemimpin perempuan pertama di negara mayoritas Muslim.

Benazir Bhutto menamatkan pendidikan tinggi di Oxford Uniservity pada 1977. Ketika kembali ke Pakistan, Benazir berstatus sebagai tahanan rumah setelah Jenderal Mohammad Zia ul-Haq memimpin kudeta terhadap Zulfikar Ali Bhutto. Zia ul-Haq mengangkat dirinya sebagai presiden dan mengeksekusi mati Zulfikar pada 1978.

1-11-4-benazir-bhutto

(Benazir Bhutto. Foto: Reuters)

Benazir Bhutto mewarisi Partai Rakyat Pakistan (PPP) setelah wafatnya sang ayah. Benazir lalu melarikan diri ke Inggris pada 1984 bersama sejumlah petinggi PPP. Pada 10 April 1986, Benazir kembali ke negara asalnya untuk mengampanyekan pemilihan umum secara terbuka.

Mohammad Zia ul-Haq kemudian tewas usai mengalami kecelakaan pesawat pada 1988. Benazir Bhutto terpilih sebagai PM pada 1 Desember 1988. Sempat mengalami kekalahan pada pemilihan umum 1990, Bhutto kemudian kembali naik pada 1993. Kepemimpinannya berakhir pada 1996.

Hidup Benazir Bhutto berakhir dengan tragis. Ia tewas dalam insiden bom bunuh diri di Rawalpindi pada 27 Desember 2007. Serangan bom terjadi hanya beberapa saat setelah Benazir Bhutto berpidato di hadapan ribuan pendukungnya.

5. Angela Merkel

1-11-4-angela-merkel

Perempuan kelahiran Hamburg, 17 Juli 1954 ini adalah Kanselir perempuan pertama Jerman sejak 2005. Perempuan bernama lahir Angela Dorothea Kasner itu terpilih sebagai Kanselir Jerman berkat kemenangan Partai Uni Kristen Demokratik (CDU) yang dipimpinnya memenangi pemilihan umum.

Angela Merkel mulai menapaki kariernya di politik ketika bergabung dengan CDU beberapa saat setelah runtuhnya Tembok Berlin pada 1989. Angela Merkel kemudian terpilih sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Muda serta Menteri Lingkungan Hidup dalam kabinet Kanselir Helmut Kohl.

Kekalahan Helmut Kohl pada pemilihan umum 1998 membuatnya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal CDU. Pada 2000, Angela Merkel menduduki kursi Ketua CDU. Percobaan pertamanya sebagai Kanselir Jerman gagal pada 2002 setelah mengalami kekalahan dari Edmund Stoiber pada 2002.

Mimpinya sebagai Kanselir Jerman tercapai pada 2005 dengan mengalahkan Gerhard Schroder. Dengan demikian, Angela Merkel tercatat sebagai perempuan pertama yang memimpin Negeri Panser sejak berdiri pada 1871. Merkel pun terpilih untuk menjalani periode kedua pada 2009.

Hingga kini, Angela Merkel menjadi salah satu tokoh penting dan perempuan dengan pengaruh cukup besar di Uni Eropa (UE). Merkel adalah sosok di balik sanksi ekonomi UE terhadap Rusia usai aneksasi Semenanjung Krimea. Angela Merkel juga memperkenalkan kebijakan terbuka bagi pengungsi Suriah ke Jerman pada 2015 meski mendapat kritik keras.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan