Apa Itu Skotlandia?

skotlandia

 

GLASGOW, Kawanuapost.com – Pada Kamis (18/9/2014), rakyat Skotlandia akan memasuki tahapan bersejarah, yaitu memberikan suara dalam referendum yang bisa jadi akan membuat Skotlandia terpisah dari Inggris Raya setelah 300 tahun menjadi bagiannya.

Sayangnya, tak banyak yang mengetahui apa itu Skotlandia, kecuali mungkin dua klub sepak bola, Glasgow Celtic dan Glasgow Rangers. Berikut sekilas informasi tentang Skotlandia.

Apa itu Skotlandia?

Skotlandia, yang berpenduduk hampir 5 juta jiwa, adalah salah satu negara tertua di dunia. Negeri ini sudah menjadi satu bangsa di bawah kepemimpinan Raja Kenneth MacAlpin pada 843 Masehi.

Skotlandia menjadi negara independen selama 800 tahun hingga akhirnya bergabung dengan Inggris Raya pada 1707.

Saat Inggris menghadapi perang melawan Perancis pada awal abad ke-18, London memblokir perdagangan dan menyita properti milik orang Skotlandia di wilayah selatan, kecuali mereka sepakat membentuk satu negara kesatuan.

Setelah melalui perdebatan sengit dan kekerasan di Skotlandia, parlemen Skotlandia dan Inggris dibubarkan pada 1 Mei 1707 dan digantikan dengan sebuah parlemen Inggris Raya.

Apa perbedaan Skotlandia dari wilayah Inggris Raya lainnya?

Skotlandia memiliki sistem hukum sendiri dan Gereja Nasional Skotlandia mendapat jaminan di bawah Akta Persatuan (Act of Union).

Meski demikian, semua masalah keuangan dan moneter dikendalikan pemerintah di London dan Bank of England yang didirikan seorang Skotlandia, William Patterson, pada 1694.

Bukankah Skotlandia memiliki parlemen sendiri?

Keinginan untuk memiliki otonomi lebih besar di Skotlandia menuntun gelaran referendum pada 1997 untuk menghidupkan kembali parlemen Skotlandia di Edinburgh. Ide itu didukung 74,3 persen pemberi suara dan pada 1999 parlemen Skotlandia kembali beroperasi.

Politisi veteran, Winnie Ewing, memimpin dan membuka sidang pertama parlemen Skotlandia yang baru. “Sidang parlemen Skotlandia yang ditunda pada 25 Mei 1707 kembali digelar,” ujar Ewing.

Anggota parlemen Skotlandia bisa merancang undang-undang pendidikan, anggaran kesehatan, perumahan, turisme, transportasi, dan beberapa hal lainnya. Namun, mereka tak memiliki kendali atas masalah imigrasi, pertahanan, kebijakan luar negeri, ketenagakerjaan, perdagangan, energi, dan keuangan.

Sebagian besar anggaran yang digunakan parlemen Skotlandia diperoleh dari Pemerintah Inggris Raya.

Apa saja kekuatan ekonomi Skotlandia?

Inggris Raya menghasilkan 75 persen minyak mentah Uni Eropa dan 90 persen dari hasil itu diperoleh di perairan Skotlandia. Demikian ungkap Pusat Riset Gabungan Komisi Eropa.

Berdasarkan data 2012, Pemerintah Skotlandia menyatakan, minyak mentah hasil negeri itu menyumbang 39,5 miliar dollar AS untuk perekonomian Inggris Raya.

Selain minyak, Pemerintah Skotlandia yakin negeri itu bisa memproduksi hingga 25 persen energi angin dan ombak serta 10 persen energi gelombang laut untuk Uni Eropa.

Ekspor Skotlandia bernilai sekitar 100 miliar poundsterling setahun, termasuk 11 miliar poundsterling dari jasa finansial, serta hampir 9 miliar poundsterling dari sektor makanan dan minuman, termasuk wiski.

Apa yang sudah disumbangkan Skotlandia untuk dunia?

Pengaruh Skotlandia untuk dunia sangat besar, bahkan jauh lebih besar dari luas wilayahnya.

Deklarasi Arbroath, yang merupakan deklarasi kemerdekaan Skotlandia pada 1320, memberi pengaruh besar terhadap kemerdekaan AS.

Sebuah salinan langka manuskrip deklarasi Skotlandia itu diberikan kepada Arsip Nasional AS oleh Pemerintah Skotlandia pada 2011 sebagai penghargaan untuk Pemerintah AS yang meresmikan 6 April sebagai Hari Tartan di AS.

Selama berabad-abad, para insinyur, pemikir, dan pebisnis Skotlandia membantu membangun dunia modern. James Watt menciptakan mesin uap, Sir Alexander Fleming menemukan penisilin, Jong Logie Baird menjadi pionir televisi, dan Alexander Graham Bell menemukan telepon.

Bahkan, mantan PM Inggris Winston Churchil mengakui pengaruh dan sumbangan Skotlandia untuk dunia modern. “Dari semua negara kecil di dunia, mungkin hanya Yunani yang melampaui Skotlandia dalam hal sumbangan untuk kemanusiaan,” kata Churchill.(kpc)

Tinggalkan Balasan