WASHINGTON, — Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Selasa (10/6/2014), menyerukan “pencarian jiwa” terkait terus terjadinya aksi kekerasan bersenjata di negara itu. Dia pun memperingatkan, grafik kasus penembakan massal sudah mencuat. Obama pun mengumbar kefrustrasian yang dialaminya soal isu kepemilikan senjata.
“Kita adalah satu-satunya negara maju di bumi dengan kejadian seperti ini, dan sekarang (penembakan massal) itu terjadi seminggu sekali,” ujar Obama dalam pidato berapi-api di Gedung Putih, hanya beberapa jam setelah seorang pria bersenjata menembak mati pelajar SMA di Oregon. Peristiwa ini menjadi kejadian terbaru dari serangkaian penembakan di sana.
Obama pun memperlihatkan rasa frustrasinya terhadap situasi tanpa momentum politik untuk melakukan reformasi kepemilikan senjata api sekalipun serentetan penembakan massal terjadi di Amerika belakangan ini. “Tidak ada tempat lain seperti ini!” ujar dia lantang, menyindir lobi kuat kebijakan senjata yang dimotori kubu Republik.
Menurut Obama, Amerika seharusnya malu karena tak bisa melakukan reformasi atas kebijakan senjata. “Bahkan untuk (kebijakan) senjata paling ringan!” Dalam kefrustrasiannya, Obama menyatakan hingga sekarang Washington bahkan tak mengambil langkah dasar apa pun untuk mencegah kepemilikan senjata oleh orang-orang yang dapat melakukan perusakan luar biasa.
Dalam masa pemerintahannya, Obama sudah berulang kali mencoba mengusulkan larangan kepemilikan senjata serbu dan mewajibkan pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat bagi para calon pembeli senjata api. Usulan tersebut terus didorong oleh pemerintahan Obama sejak penembakan massal di Newton yang menewaskan 20 anak-anak dan 6 orang dewasa pada Desember 2012.
Namun, upaya Obama kandas saat berhadapan dengan argumentasi hak kepemilikan senjata di Kongres, sekalipun dia masih mendapat dukungan dari kubu Demokrat. Usul ini juga mendapat tentangan kuat melalui lobi industri senjata di negara tersebut.
Dengan kewenangannya, Obama sudah pula mencoba membuat beberapa perubahan yang lebih kecil yang tetap dirancang untuk menghentikan kekerasan bersenjata api. Lagi-lagi, Obama secara implisit mengakui usulannya itu pun mandul, dalam percakapan online lewat Tumblr, Selasa.(kpc)