Order Asing Memudar, Tren Batu Akik Meredup

Foto : Ilustrasi.
Foto : Ilustrasi.

KAWANUAPOST.COM – Menurunnya tren batu akik, memang membuat omzet para pedagang juga mengalami penurunan. Meski demikian, omzet per bulan disebut masih mencapai Rp. 50 juta per bulan.

Salah satu pedagang batu akik, Rizal menyatakan, per harinya omzet di toko hanya mencapai Rp1 juta hingga Rp. 2 juta selepas menurunnya permintaan batu akik. Sehingga, dalam sebulan setidaknya memperoleh penjualan sekira Rp. 50 juta.

“Kalau di toko kurang lebih Rp. 50 juta. Tapi kalau pameran sehari omzetnya Rp. 7 juta-Rp. 8 juta,” jelas dia kepada Wartawan saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta.

28. 8. 11.

Padahal, Rizal mengaku, ketika batu akik booming, omzetnya mencapai Rp. 80 juta sehari. Bahkan, dirinya sering menerima order dari luar negeri.

“Dulu lebih ramai. Pameran Inacraft saja bisa sampai Rp. 80 jutaan sehari,” katanya.

28. 8. 11. D.

Pria yang sudah menggeluti usaha perbatuan sejak 1991 lalu itu mengaku sudah berhenti menerima order dari luar negeri belakangan ini. Menurutnya, ada batu dari negara lain yang lebih diminati pihak luar.

“Dulu saya pernah dapat order ke Spanyol. Terus berhenti. Sana enggak terima lagi mungkin sudah dapet barang dari China lebih murah,” tandas dia.

Di Obral 25 Ribu per Biji, Pertanda Trend Batu Akik Mulai Memudar

28. 8. 11. B.

Ironis memang ! Puluhan penjual Batu Akik mengobral murah Batu Akiknya dalam Bursa Batu Akik secara nasional saat ini.

Pasalnya, Bursa Batu Akik yang di selenggarakan di Kota Malang tersebut, di meriakan oleh para pedagang Batu Akik Nasional yang datang dari berbagai daerah.

Berbagai Jenis Batu Akik di Obral Murah di Bursa Batu Akik ini, harga yang paling rendah adalah batu Sulaiman dengan harga obral Rp. 30.000 sampai dengan Rp. 50.000, sesuai dengan motif dan ukurannya. Batu sulaiman yang merupakan keluarga bebatuan Chalsedeon termasuk batu yang banyak di gemari.

28. 8. 11. A.

“Awalnya, Batu ini di hargai dengan Rp.500.000,- Namun di Bursa Batu akik ini di Obral murah dengan harga Rp. 30.000 sampai dengan 50.000 per biji tergantung motif dan ukurannya” kata Joko salah satu penjual batu akik, Kamis kemarin.

Selain Batu sulaiman yang di obral murah, juga tersedia Batu Akik Yahman wulung dan Pancawarna serta Pandan kapas juga di Obral dengan harga Rp. 50.000 sampai dengan Rp, 100.000 per mata cincin. Meskipun batu-batu tersebut di jual murah namun para pedagang menjamin keaslian batu-batu tersebut.

Selain itu, tersedia juga Bongkahan Batu kecubung dengan berat 17 kg milik Aji Kurniawan Sugiato cuma di jual dengan harga Rp 30 juta.

Batu-batu tersebut di Obral murah karena saat ini telah membanjiri di pasaran Batu Akik Indonesia, sehingga tidak lagi menjadi bahan yang langka.

Dan tidak di pungkiri lagi, ini bertanda trend batu akik mulai memudar. Semakin banyak Batu Akik membanjiri di seluruh pelosok Indonesia maka semakin murah Batu Akik tersebut. dan kini sudah mulai kita rasakan.

Sementara di Sulawesi Utara (Sulut), Nampak saat ini para peminat batu akik kian memudar. Pasalnya, warga Sulut sebagian besar pengemar dadakan. Maklum saja, karakter orang Sulut yang senantiasa berjubel akan perkembangan,ajuan serta trenn tersebut, membuat suasana perdagangan batu akik sangat menghebohkan. Namun, akhir-akhir ini kian merededup. Seperti apa yang dikatan Saiful salah satu pedagang batu akik sejak 15 tahun lalu, omsetnya sejak dua minggu terakhir merosot bahkan bisa dikatakan, tidak sesuai dengan pengeluaran. Namun, bagi Saiful, usaha ini sudah menjadi pihan hidup. Jadi tidak terlalu bermasalah dalam segi ekonomi, paparnya.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan