MANADO – KawanuaPost.com – Pembangunan infrastruktur utamanya sektor properti di Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, dengan keunikan sebagai pusat terumbu karang ( Coral) dunia, khususnya Kota Manado sebagai pintu gerbang wisata kelautan unggulan di Indonesia Timur, serta ditunjang oleh topografi sebagai Kota pegunungan yang berada di tepi laut menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi tag -line sebagai Konsep hunian berdimensi International resort city. Bagi kalangan pebisnis maupun kalangan investor.
Untuk itu, kelompok usaha terkemuka di Indonesia Lippo Group lewat salah satu anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk. Melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) “Monaco Bay” tanda dimulainya pembangunan Super Blok Resort Terbesar di kawasan Indonesia Timur, yang secara simbolis dilakukan Gubernur Sulut, Dr SH Sarundajang, Jumat siang, 28/08/15. Di kawasan Pantai Mega Mas Manado.
Gubernur SH Sarundajang, dalam kesempatan itu, menyatakan salut dan bangga akan terselenggaranya pembangunan proyek ini yang sifatnya in coorporate, yakni terpadunya antara pelaku dunia usaha dan pemerintah. Untuk itu lanjut SHS, agar pihak kalangan usaha yang bergerak pada sektor pembangunan infrastruktur ataupun jasa properti, dapat memperhatikan aspek Perencanaan Tata Kota/Master Plan yang terintegrasi, terpadu dan memperhatikan unsur penataan lingkungan hidup yang konprehensif, bukan hanya bertumpu pada sisi pembangunan semata, agar nantinya Manado dapat menjadi Barometer bagi Kota-kota lainnya di tanah air, sebagai Show Window Sulut.
Lebih jauh ditandaskan Gubernur SH Sarundajang dihadapan undangan, Ketua DPRD Sulut, Drs Steven Kandou serta Jajaran Forkompimda Sulut, Walikota Manado, Pimpinan Bank Indonesia perw Sulut, Kepala OJK Sulutenggo, serta Top Pimpinan Lippo Group diantaranya Theo Sambuaga, CEO Lippo Homes, Ivan Budiono, menegaskan akan kebijakan Pemerintah Provinsi Sulut dalam hal penerbitan Peraturan Daerah (Perda) ttg Zonasi penataan Pesisir Pantai, yang nantinya menjadi regulasi dan guidence, akan panduan bagi para Stakeholder maupun sisi normatif dalam penataan kawasan pesisir pantai.
Lanjut, SH Sarundajang, diharapkan, pembangunan ini dapat menjadikan Kota Manado, bersanding dengan Kota2 besar lainnya, yang nantinya menjadi icon terbaru di kawasan Indonesia Timur, dengan lokasi strategis yang terletak di kawasan pusat bisnis Boulevard, juga Proyek ini dapat menyerap sektor tenaga kerja dan menjadi tumpuan lapangan kerja yang memadai, sehingga juga menjadi stimulan bagi pertumbuhan ekonomi dalam menggerakan roda usaha di daerah ini.
Karna seperti diketahui,proyek Monaco Bay senilai Rp. 6 trilyun ini yang berdiri di atas lahan seluas 8 hektar, awalnya akan dididirikan resor mewah bertaraf international dengan tower Kondominium Monaco Suites setinggi 43 lantai, serta juga dilengkapi fasilitas lainnya berupa Hotel, Mall, Perkantoran modern, Sekolah, rumah sakit, ruang exhibition/expo.
Acara peletakan batu pertama, ditandai dengan penekanan tombol tiang pancang serta simbolisasi pengerukan pasir oleh Gubernur SH Sarundajang, Walikota Manado, Kapolda Sulut, Ketua DPRD Sulut, Danrem 131 Santiago, Presiden Lippo Group, Theo Sambuaga.
SUMBER : HUMAS & PROTOKOL SETDAPROV SULUT.
EDITOR : HERMAN. M.