Tutuyan, Kawanuapost.com – Memasuki awal bulan Ramadhan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kabupten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) telah mengusulkan permintaan penambahan pasokan Minyak Tanah (MT) yakni sebanyak 35 ribu liter.
Kepala Dinas ESDM Ir. Jamaludin, mengatakan, saat ini pihaknya telah mengajukan permintaan penambahan pasokan, tinggal menunggu persetujuan dari pertamina Makassar.
“Untuk menjaga adanya kelangkaan MT pada bulan ramadhan nanti, pihak kami telah mengajukan permintaan tanpa menguragi jumlah kuota yang ada, yakni sebanyak 140 ribu liter untuk setiap perbulannya,” Ujar Jamaludin, Selasa (24/06) kemarin.
Dia menuturkan, untuk harga MT masih mengacuh pada ketentuan pemerintah kabupaten. Harga Enceran Tertinggi (HET) saat ini hingga jelang ramdhan masih tetap di kisaran Rp. 3775 untuk wilayah kecamatan Kotabunan, Tutuyan dan Nuangan. Sedangkan untuk wilayah kecamatan Modayag dan Modayag Barat ada di kisaran Rp. 3750 perliternya.
“Ini sudah ditetapkan melalui keputusan pemerintah. Tak ada penambahan ataupun pengurangan harga baik di agen ataupun di setiap pangkalan yang ada,” jelasnya.
Katanya, untuk alasan adanya perbedaan harga dikarenakan biaya transportasi yang ditentukan oleh pihak agen selaku penyuplai dan telah disetujui oleh setiap penyalur MT, di lima kecamatan dikabupaten Boltim.
“Jelas sudah tersepakati bersama, perbedaan harga di sebabkan adanya perbedaan jarak tempuh oleh pendistribudi MT di tiap kecamatan,” kata Jamaludin.
Nantinya dalam penyaluran MT akan dilakukan melalui operasi pasar menjelang hari raya Idul Fitri. Diperkirakan penyaluran akan dilakukan menjelang pertengahan puasa.
“Kita akan survei lapangan dulu, dilihat wilayah mana yang masih sangat kekurangan MT,” pungkas Jamaludin.
Sementara itu, untuk konfersi MT ke gas elpiji masih akan dikonsultasikan dan dikordinasikan ke Dirjen Migas. Pihak ESDM akan memastikan pelaksanaan konfersi yang nantinya akan diberlakukan ke setiap desa.
“Kita sudah usulkan. Untuk pelaksanaan sosialiasi nantinya akan dilakukan setelah adanya kepatian Dirjen Migas. Sebelum dilakukan konfersi harus dilakukan sosialisi agar masyarakat dapat mengetahui tentang tata cara penggunaan gas elpiji secara aman,” terang Jamaludin.
Dia menambahkan saat pelaksanaan konfersi dilakukan, jika dimungkinkan tidak akan secara langusung mencabut izin pangkalan MT. Hal ini akan dilakukan secara bertahap mengingat pengenalan elpiji belum familiar di masyarakat.
“Setelah adanya kepatian dari Dirjen, izin pangkalan tidak langsung kita cabut. Nantinya pencabutan akan dilakukan secara bertahap tanpa adanya komplen dari masyarakat,” Jelasnya. (Bil/*)