Manado, Kawanuapost.com – Pemerintah Provinsi, Kota/ Kabupaten harus bersikap ekstra terhadap bakal masuknya PSK baru di Sulut usai ditutupnya lokalisasi Dolly di Surabaya. Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Sulut, Star Wowor memberikan pernyataan tersebut guna mengantisipasi penambahan PSK baru dari luar Sulut..
“Ada kebijakan-kebijakan di luar Daerah seperti penutupan Lokalisasi Dolli di Surabaya, bisa juga berdampak ke Sulut, karena ada isu-isu PSK asal Sulut akan kembali ke sini,” tutur Wowor usai membuka Pertemuan Evaluasi Program pengendalian HIV dan AIDS, Penjabaran Tahun 2014 dan Perencanaan Tahun 2015 tingkat Provinsi Sulut. di Hotel Qualiti Manado, akhir pekan lalu.
Oleh karena itu, Lanjut Dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama Kabupaten/Kota, harus mengantisipasi agar itu tidak menambah, kuantitas penyebaran dari HIV AIDS ini, jika ada PSK pengidap HIV AIDS.
“Termasuk juga didalamnya kita sudah berkoordinasi dengan Kab/Kota untuk segera melakukan antisipasi dengan melakukan suatu observasi di panti-panti pijat, dimana yang itu ada (Eks PSK Dolly), supaya diharapkan kelihatan ada tertambah atau tidak,” ujarnya.
Ia mengaharapkan, pihak Kab/Kota yang telah memiliki data jumlah pekerja di Panti-panti pijat, melakukan pemantauan ulang ke lokasi-lokasi tersebut.
“Jadi ada penambahan baru pasti mereka akan antisipasi untuk diberkan suatu arahan, sehingga orang-orang ini (PSK), bisa termonitor kemana mereka (eks PSK Dolli) pergi, ini kan kalau kita tahu, mudah untuk melakukan monitor, kalau kita tidak tahu itu sulit. Jika data-data didapat, maka itu akan mempermuda kita untuk merumuskan suatu program dalam rangkah pencegahan maupun penanggulangan penyebaran HIV AIDS, dan berkoordiansi dengan berbagai Instansi terkait, serupa kesehatan, Pariwisata,” jelasnya. (ss/*)