RATAHAN, Kawanuapost.com – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) memastikan untuk kebutuhan Gas Elpiji selama bulan Ramadhan aman atau permintaan dapat terpenuhi. Demikian diungkapkan Kepala Bagian Ekonomi Budi Raranta, pada wartawan, belum lama ini.
Kata dia, Pemkab Mitra akan berupaya agar ketersediaan stok bagi masyarakat tetap terjaga, sehingga harga pun akan tetap stabil. “Pemkab jamin ketersediaan stok elpiji pada Ramadan ini tidak akan terganggu, meskipun akan bertambahnya permintaan dan kebutuhan masyarakat. Pastinya, kita akan cari formulasinya agar tetap tersedia dan tidak terjadi kekosongan di pangkalan,” ujar Raranta.
Menurut Raranta, berdasarkan perkiraan sementara, permintaan terhadap Elpiji yang akan meningkat melebihi batas normal, kemungkinan akan terjadi di wilayah kecamatan Ratatotok, Belang dan Pusomaen. Karena di daerah tersebut banyak terdapat warga Muslim. “Untuk itu kita akan atur dan carikan solusi agar di wilayah Tiga kecamatan itu stok Elpiji tetap ada dan tidak cepat habis,” ungkapnya.
Adapun diketahui, berdasar Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulut terkait Elpiji, Harga Eceran Tertinggi (HET) Gas Elpiji ukuran Delapan Kilo gram, untuk wilayah Kecamatan Ratahan adalah Rp 16.150, sedangkan yang paling tinggi di Kecamatan Pusomaen, Rp 17.250. “Kami imbau warga untuk ikut mengawasi, agar pangkalan tidak memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan keuntungan mereka,” imbaunya.
Dari harian ini, untuk Pangkalan milik Max Sigar, kelurahan Lowu, kecamatan Ratahan, harga Gas Elpiji untuk ukuran 8 Kg, harganya berkisar antara Rp 15.500 hingga Rp 16.000/ tabung. Untuk pasokan sendiri, sejauh ini masih terpenuhi. “Dalam Satu pekan, biasanya pihak agen, Dua hingga Tiga kali mengantar pasokan, dimana setiap pasokan berkisar 150 hingga 250 tabung,” tutur Sigar. (Jk/*)