Melonguane, Kawanuapost.com – Perhatian pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Talaud untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan di daerah ini patut dipertanyakan. Menyusul, suatu kejadian di waktu lalu manakala anggaran pengadaan bibit pisang abaka sebesar Rp.1,2 miliar yang tertata dalam APBD, tiba-tiba dipangkas dan hanya disediakan dana sebesar 200 juta rupiah. Belum juga, terkait pemotongan anggaran yang sudah disiapkan untuk pembinaan dan pemberian modal kepada petani berupa pengadaan alat produksi, pelatihan pengadaan bibit dan pupuk.
Karena itu, menyikapi permasalahan tersebut, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Talaud Herkanus Tumbal S.Sos meminta keseriusan pihak pemkab dan DPRD untuk memperhatikan kehidupan petani dan nelayan di daerah ini.
“Percuma kalau kita ikut penas atau kegiatan apa sajalah jika tidak dibarengi keseriusan pemkab untuk memberdayakan petani dan nelayan di Talaud,”tukasnya.
Selanjutnya, tokoh pejuang pemekaran Talaud ini mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dikerjakan secara optimal oleh pihak pemerintah dan DPRD dalam memajukan dunia pertanian dan nelayan di Talaud yaitu pembinaan, permodalan serta membuka pasar.
“Pemkab dan DPRD harus membuka volume anggaran pembinaan para petani dan nelayan. Kemudian menyediakan modal bagi mereka untuk meningkatkan dan memperbesar usaha serta jaringan pemasaran bagi hasil produksinya,”tandas Herkanus.
Herkanus pun menambahkan bahwa jangan pernah bermimpi kalau petani dan nelayan kita di Talaud akan maju dan berkembang, jika pemerintah tidak serius memperhatikan nasib petani dan nelayan. Serta masih terjadi pengebirian anggaran untuk bantuan kepada petani dan nelayan,”kuncinya.(Hend/*).