1.691 Siswa Miskin Boltim Terima BSM

bsm

 

TUTUYAN, Kawanuapost.com – Sebanyak 1.691 siswa miskin di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) telah menerima dana kompensasi Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari Pemerintah Kabupaten Boltim melalui Dinas Pendidikan (Diknas) Boltim.

Seperti yang dikatakan Kepala Diknas Boltim melalui Yusri Damopolii S.pd, MM, proses penyaluran BSM sudah dilakukan oleh pihak Bank secara langsung kepada siswa dan orangtuanya.

“Penyaluran BSM sudah dilakukan dan pihak bank akan memprioritaskan kepada siswa yang memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS),” terang Yusri, saat dikonfirmasi, Rabu (09/07) .

Dirinya menjelaskan selain siswa yang masuk dalam keluarga miskin pemegang KPS. Tahun ini, pihaknya juga mengusulkan nama siswa miskin namun tak mendapatkan KPS.

“Ada siswa yang lebih miskin tapi tidak masuk dalam daftar penerima, jadi akan dilakukan kembali pendataan dan diusulkan, mudah-mudahan mereka akan mengantonginya,” jelas Yusri.

Menurutnya untuk siswa Sekolah Dasar (SD) yang diusulkan ke pemerintah pusat, ada sebanyak 2300 siswa namun siswa yang menerima saat ini sesuai Surat keputusan hanya sebanyak 1379 siswa. Begitupun untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) diusulkan sebanyak 725 siswa, namun disetujui saat ini baru 251 siswa.

“Untuk SD kelas 1 hingga Kelas 5 menerima Rp 450 ribu. Kelas 6 lebih rendah Rp 225 ribu. Sedangkan SMP kelas 1 dan Kelas 2 Rp 750 ribu. Untuk kelas 3 hanya Rp 375 ribu. Mungkin, akan ketambahan lagi, untuk tahap dua yang tak memiliki kartu,” ungkapnya.

Pihaknya hanya memfasilitasi dan mengusulkan siswa yang layak menerima ke pemerintah pusat. namun penyalurannya dilakukan langsung pemerintah pusat melalui Bank dan diterima oleh para siswa yang menerima “kalau sudah keluar namanya, pihak Bank akan menghubungi sekolah untuk meminta rekomendasi,” tuturnya.

Bisa saja dalam satu keluarga terdapat dua atau tiga anak yang sekolah maka mereka menerima BSM, Namun bisa disesuaikan dengan kuota jumlah penerima di sekolah.

Dia meminta orangtua turut mengawasi penggunaan bantuan tersebut, agar bantuan ini dipergunakan pada kegiatan yang menunjang kegiatan belajar mengajar para siswa.

“Kalau siswa SD dan SMP tidak dikhawatirkan. Tapi siswa SMA, jangan sampai hanya untuk membeli handphone dan dipakai untuk hura-hura. untuk orangtua siswa penerima, diingatkan agar bantuan itu digunakan untuk kebutuhan anak, bukan dialihkan ke hal lain. apalagi menjelang hari raya,” imbaunya.

Sementara itu Kabid Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan, Dra. Uhilla Sandol mengatakan untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menangah Kejuruan (SMK) yang menerima bantuan hingga kini sebanyak 61 siswa.

“SMA Kotabunan 25 siswa, SMA Tutuyan 17 siswa. Sedangkan untuk SMK sebanyak 19 siswa, SMK Moyongkota 15 orang dan 4 orang SMK Tutuyan. SK baru didapat hari ini, pihak sekolah akan ke Bank untuk pengecekan kelengkapan berkas. Sekolah yang lain masih menunggu karena bertahap,” jelasnya.

Setiap siswa SMA dan SMK kelas 1 dan Kelas 2 menerima Rp 1 juta. Kelas 3 hanya menerima Rp 500 ribu.

“Mereka tinggal menerima 6 bulan karena tahu sebelumnya sudah menerima,” tutup Sandol. (Bil/*)

 

Tinggalkan Balasan