MANADO, Kawanuapost.com – Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven Kandouw menyatakan wilayah Sulawesi Utara saat ini dalam kondisi siaga darurat bencana.
Pernyataan tersebut disampaikan Wagub saat memimpin rapat koordinasi penaggulangan bencana yang diselenggarakan Rabu (22/6) bertempat di ruang rapat WOC Kantor Gubernur Sulut.
Terhitung sejak 22 juni status siaga darurat bencana dilakukan karena dampak dari cuca buruk yang sudah menimbulkan bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor hingga telah memakan korban meninggal dunia dan kerusakan rumah penduduk.
Wagub menyatakan pemerintah dan stakehokders terkait harus bergerak cepat bersama mengantisipasi segala bencana yang terjadi.
Wagub mengingatkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi untuk mengambilA� identifikasi lebih akurat terkait data bencana dan kerugian yang muncul, informasi pemberitaan terkait bencanaA� hanya dari kepala BPBD Sulut agar tidak ada pernyataan tidak akurat lagi yang membuat informasi simpang siur.
Terkait bencana yang terjadi di Kabupaten Sangihe Wagub menistruksikan harus ada utusan ke lokasi kejadian, harus ada pencegahan agar tidak ada korban baru lagi, kembalikan kehidupan normal masyarakat yang terkena bencana, relokasi masyarakat yang terkena bencana, serta memperhatikan persediaan makanan dan air bersih agar tetap tersedia.
Berdasarkan laporan kepala BPBD Sulut Noldy Liow bencana alam terjadi di Kota Manado banjir, longsor, abrasi dan pohon tumbang dengan 1 korban jiwa, kota tomohon terjadi bencana longsoran di tinoor dan beberap titik di Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa selatan terjadi bencana gelombang pasang yg mengakibatkan hancur dan hanyutnya perahu motor di Amurang Timur dan juga tanah longsor di beberapa kecamatan di Kab minsel, Kabupaten Kepulauan Sitaro terjadi bencana banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan hilangnya jembatan kiawang dan tertutupnya jembatan batu awang dengan material, Kabupaten kepulauan SangiheA� terjadi banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan 3 orang meninggal dan 1 orang hilang, upaya pencarian telah dilakukan pihak BPBD setempat
Pada rapat tersebut juga Wagub mendengarkan informasi dari BMKG Sulut tentang cuaca yang ada di wilayah Sulut dimana fenomena badai La Lina masih terjadi, awan jenis comulonimbus nimbostratus dan stratus yang dapat menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai petir secara merata dan cukup lama masih berada di atas wilayah Sulawesi Utara, prospek cuaca 3 hari kedepan masih akan hujan, untuk itu masyarakat harus tetap waspada jika terjadi hal yang tidak diinginkan. (*)