Inilah Jenis Suplemen Makanan Tidak Didukung Penelitian

Ilustrasi (Foto: Zeenews)
Ilustrasi (Foto: Zeenews)

KAWANUAPOST.COM – SELAMA ini Anda mungkin percaya vitamin A bisa membantu menjernihkan penglihatan. Anda mungkin juga pernah mendengar suplemen ginkgo biloba bisa meningkatkan kejantanan pria. Tapi, apakah Anda pernah mencari tahu apa kata penelitian terhadap suplemen tersebut?

Anda tentu sering menemukan iklan atau bahkan terhasut untuk membeli suplemen makanan yang bisa membantu mengatasi kondisi tertentu. Tapi, mulai sekarang Anda harus menambah pengetahuan agar bisa membedakan mana yang asli dan omong kosong belaka.

Dilansir dari IFLScience, Kamis (30/6/2016), David McCandless memposting grafik suplemen makanan berdasarkan jumlah penelitian ilmiah pendukung dan popularitasnya di masyarakat. Semakin banyak atau kuatnya bukti ilmiah, semakin berada di atas posisi suplemen. Lalu sebaliknya.

Semakin besar lingkaran dalam grafik, semakin besar suplemen tersebut dicari di mesin pencari Google. Hal ini menunjukkan bahwa suplemen tersebut banyak dicari masyarakat, tidak peduli apakah itu memiliki bukti ilmiah yang kuat atau tidak.

Menurut kepopulerannya, suplemen yang tidak diragukan lagi manfaatnya karena banyaknya studi yang mendukung secara positif seperti asam folat untuk kesehatan janin, teh hijau dan omega 3 untuk menekan kolesterol, vitamin D untuk kesehatan umum dan pencegahan kanker, minyak ikan untuk menekan hipertensi, kalsium untuk beberapa kanker, akar jahe untuk gejala mual, dan probiotik untuk kesehatan pencernaan.

Berada di posisi tengah, beberapa suplemen yang banyak dicari ini masih diperdebatkan manfaatnya bahkan diragukan karena tidak bisa diperkuat penelitian. Seperti gingseng, goji, kondriotin, lavender, lidah buaya, echinacea, vitamin C, vitamin E, vitamin A, omega 9, ginko biloba, beta karoten, tembaga.

EDITOR : HERMAN MANUA.

Tinggalkan Balasan