Mandagie dan Pinasang Jadi Korban Karena Kepentingan

dprd manado

 

MANADO, Kawanuapost.com – Jika benar informasi ini, tentu merupakan catatan buruk bagi wakil rakyat Manado di 100 hari pertama masa tugasnya di DPRD. Betapa tidak. Terungkap data memiriskan bahwa pergantian posisi Sekwan DPRD Manado dari Danny Mandagie ke Johny Leo Sondakh dan Kabag Keuangan, Telly Pinasang ke Deiby Sasuwuk disebabnya karena kekesalan sebagian besar Anggota DPRD Manado yang tak bisa berangkat ke Jakarta untuk mengikuti program Bimbingan Teknis yang digelar Depdagri.

‘’Iya kasian Pak Denny diganti Cuma karena tak bisa mengizinkan para anggota dewan yang mendesak minta diberangkatkan ke Jakarta untuk ikut Bimtek,’’ ungkap sumber yang mewani-wanti namanya tak dikorankan. Sumber juga mengaku heran alasan pergantian Denny Mandagie, mengingat prestasinya sukses meloloskan Setwan DPRD Manado yang bebas dari temuan BPK. ‘’Apalagi alasan penolakan Pak Denny karena sampai saat ini dewan belum memiliki kelengkapan serta penempatan pos anggaran. Ini kan berbahaya secara administrasi jika disetujui. Langkah Pak Denny sudah tepat. Tolong kalian warta bongkar ulah buruk wakil rakyat ini,’’ tegas sumber.

Perihal pergantian Denny dan Pinasang membuat Anggota DPRD Manado Syarifudin Saafa angkat bicara. “Saya pribadi akui mereka (Mandagie dan Pinasang). Mereka sangat teliti dan paham aturan. Bahkan sampai beradu argumen dengan anggota dewan kalau mereka tahu ada kebijakan yang salah,’’ kata legislator incumbent itu.

Menurut Ketua DPW PKS Sulut ini, harusnya Mandagie dan Pinasang diberikan reward karena berhasil membawa nama baik seketariat dewan sebagai salah SKPD yang bebas dari temuan BKP atas laporan administrasi keuangan di lembaga politik. “Ini sebenarnya ada apa? Setahu saya mereka tidak ada kesalahan apa-apa dalam menjalankan tugas selama ini. Bahkan, di tangan mereka dewan ini tidak ada temuan BPK,’’ ujar Saafa penuh tanda tanya.

Tak jauh beda pendapat legislator Partai Golkar, Lily Binti. Sejauh ini, Mandagie dan Pinasang patuh terhadap aturan meski ada oknum-oknum anggota dewan yang terkesan sering memaksakan kehendak yang nyatanya bertabrakan dengan aturan. “Bahkan sampai anggota dewan marah-marah ke dorang padahal tidak seharusnya anggota dewan sampai begitu. Tapi toh, mereka tetap bersikeras memegang aturan,’’ kata politisi berlatar belakang pengusaha ini sembari mencurigai ada yang tak beres terjadi di DPRD Manado ini. (ar/my)

 

Tinggalkan Balasan