TIONGKOK,A�Kawanuapost.com –A�Sejumlah mega proyek di Indonesia telah ditawarkan Presiden RI Joko Widodo kepada Presiden RRT Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di Great Hall of the People Beijing pada Mei lalu. Sulawesi Utara menjadi salah satu lokasi mega proyek yang ditawarkan Jokowi kepada Tiongkok yang dikenal dengan Belt Road Initiative itu.
Keseriusan Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia dibuktikan dengan kedatangan delegasi Indonesia ke Beijing, Senin (20/11/2017) untuk memenuhi undangan CDB (China Development Bank) Bank Pembangunan China untuk mengikuti pertemuan tingkat tinggi antar kedua negara.
Tim Indonesia juga melibatkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Gubernur Olly Dondokambey, SE menugaskan Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sulut Ir Royke Roring, M.Si, Karo Ekonomi & SDA Franky Manumpil dan Direktur PDPS Vonny Paat untuk mengikuti pertemuan di Beijing.
Tim yang ditugaskan Olly itu, selain untuk mengikuti pembahasan Tingkat Tinggi RRT-RI di Beijing juga menindaklanjuti usulan proyek prioritas Belt Road Initiative yang sebelumnya telah dibahas bersama dengan kementerian terkait beberapa waktu lalu.
Sejumlah proyek yang diusulkan pada pertemuan itu diantaranya Lembeh Internasional Airport yang terintegrasi dengan Lembeh Bridge dan KEK Bitung serta Proyek Pengembangan Pariwisata Kawasan Likupang.
Sejumlah hal penting lainnya yang dibahas pada pertemuan itu diantaranya tentang percepatan implementasi pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui program GMF (Global Maritime Fulcrum) dan BRI (Belt Road Initiative).
Selain itu, beberapa agenda lainnya yang ikut dibahas yaitu mengenai prospek kerjasama bidang ekonomi dan perdagangan, pembangunan infrastruktur serta bidang keuangan termasuk pertemuan kerjasama investasi.
Semua proyek yang ditaksir bernilai triliunan rupiah itu terus disiapkan dokumen pelengkapnya oleh Pemprov Sulut agar pada pengerjaannya dapat berjalan lancar.
Jika sudah dilaksanakan, pembangunan infrastruktur itu diyakini gubernurA�mampu menciptakan momentum pembangunan Sulut yang lebih baik sekaligus mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi.
Gubernur juga mengapresiasi dukungan dari semua pihak. Sehingga investasi di Sulut semakin terlihat progresnya. Sulut memang strategis karena terhubung langsung dengan Tiongkok melalui Laut Cina Selatan.
Diketahui, High Level Meeting RRY dan RI itu turut dihadiri CEO dari CDB, para tenaga ahli, pejabat pemerintah RRT. Sedangkan Delegasi RI terdiri dari para deputi kementerian terkait yakni : Kemenko Maritim, BKPM, Bappenas, Perhubungan, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, Gubernur Bali, Gubernur Kalimantan Utara, Dubes Indonesia untuk Tiongkok dan GM BUMN ; Pelindo dan Angkasa Pura. (*)