KINABALU (SABAH MALAYSIA), Kawanuapost.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang diwakili Kadis Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang dan Staf Khusus Gubernur Bidang Pelayanan Publik, Haefrey Sendoh serta pelaku pariwisata Asita Sulut, melakukan kunjungan ke Kota Kinabalu, Sabah Malaysia, akhir pekan.
Kunjungan ini merupakan tindaklanjut dari kunjungan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE ke Kota Kinabalu pada beberapa waktu yang lalu.
Agenda utama dari kunujungan ini adalah mengadakan Sales Mission and Table Top dengan pelaku industri Pariwisata di Kinabalu.
“Dalam Fam Trip ini juga hadir Malaysia Association Tour and Travel Agency, Sabah Tour and Travel Agency, Wartawan media cetak Sabah Times dan utusan Borneo serta wartawan media elektronik (Sabah News Today) dan Astro Awani, pengusaha kapal pesiar,” papar Haefrey Sendoh, mantan Sekretaris Daerah Kota Manado yang kini menjadi Staf Khusus Gubernur Olly.
Kegiatan kemudian dilanjutkan ke kantor Konjen RI di Kinabalu. Nampak pula Perform dari penari asal Sulut, pemaparan potensi wisata Sulut oleh Kadis Pariwisata dilanjutkan dengan Table Top antara pelaku industri pariwisata Sulut dan pelaku industri Pariwisata Kinabalu dan Malaysia dan turut disaksikan oleh pihak Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Pelancongan Sabah dan perwakilan dari Malindo. Karena route Tiongkok – Kinabalu – Manado akan memakai pesawat Malindo dari Lion grup.
Konjen dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemprov Sulut dan pelaku industri Pariwisata yang datang ke Kinabalu. Diharapkan akan ada Sister City Manado dan Kinabalu untuk bidang ekonomi dan pariwisata.
Begitu juga hasil pertemuan dengan Lembaga Pelancongan Sabah, mereka menaru harapan penuh agar penerbangan langsung bisa terwujud sesegera mungkin dan mereka ingin untuk ikut kegiatan Fam Trip ke beberapa daerah di Sulut.
Dijelaskan, turis lokal yang mengunjungi Kinabalu 1.5 juta per tahun, sedangkan turis mancanegara 1.3 juta pertahun. Terbanyak dari China. Penerbangan dari China adalah reguler flight.
“Mereka sangat antusias dan berharap secepatnya ada penerbangan langsung. Di Kinabalu sekarang ada 2 kali penerbangan perhari dari Korea dan dari China 10 kali per hari, ” tutup Sendoh.