20th Anniversary StuNed : It’s All About Impact

Belanda-beasiswa

 

 

JAKARTA, Kawanuapost.com – Tahun ini StuNed merayakan hari jadinya yang ke-20 tahun. StuNed telah membantu 4.619 alumni dalam hal memberikan bantuan bea siswa yang digunakan untuk mensupport pendidikan dan program pengembangan para pemimpin masa depan, influencers, dan para pembuat keputusan di seluruh Indonesia.

Sebagai bagian dari perayaan, scholarship team Nuffic Neso Indonesia mengadakan acara yang spesial diadakan pada hari Selasa 10 September 2019 bertempat di Erasmus Huits, Jakarta.

Acara ini mengundang 300 partnersstakeholders dan para alumni StuNed. Perayaan 20 tahun StuNed ini bertujuan untuk memberikan highlight pencapaian dan impact yang telah diberikan oleh StuNed dalam 20 tahun terakhir dan menentukan tujuan di masa yang akan datang.

Studeren in Nederland atau StuNed adalah program beasiswa pembiayaan secara penuh. StuNed merupakan salah satu bentuk kerjasama bilateral antara Indonesia dan Belanda. Sejak tahun 2000, program ini didanai oleh Kementerian Luar Negeri Belanda melalui Kedutaan Besar Belanda di Jakarta dan dikelola oleh Nuffic Neso Indonesia yang merupakan perwakilan luar negeri dari organisasi Belanda untuk internasionalisasi pendidikan di Belanda (Nuffic).

Belanda-beasiswa1

 

Selama 20 tahun, StuNed telah memberikan dukungan dan kontribusi kepada penduduk Indonesia dengan berbagai macam bidang diantaranya agriculture, investment climate, water management, dan security and the rule of law. Hal ini memposisikan StuNed sebagai beasiswa yang paling menonjol diantara program beasiswa lainnya untuk masyarakat Indonesia .

Dalam acara ini, the Dutch Ambassador for SRHR & HIV/AIDS and Director of the Social Development Department at the Ministry of foreign affairs, Lambert Grijns mengatakan pada sambutannya kualitas pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk semua orang.Pendidikan tidak hanya tulang punggung untuk satu individu tetapi untuk seluruh masyarakat dalam rangka menciptakan inovasi menumbuhkan kesadaran dan memperkuat institusi-institusi.

Sejak tahun 2000, terdapat empat program studi yang dapat didaftarkan melalui StuNed yaitu, program pasca sarjana (master degree), kursus singkat (short curse), tailor made training, dan refrshing course diberikan kepada pelamar individu, sedangkan tailor made training diberikan kepada pelamar berkelompok.

Sejak diluncurkan pada tahun 2000 sampai sekarang, StuNed sudah mengalami banyak perubahan dalam hal bidang prioritas. Dalam fase sebelumnya, StuNed berfokus pada wilayah geografis yang membutuhkan dan sedang dalam pengembangan. Saat ini fokus yang dituju adalah kompetesi yang berdasarkan prestasi.

Bpk Bambang, Mantan Atache Pendidikan di KBRI Belanda yang kini aktif lagi di UGM, Bpk Dubes Belanda (tengah) dan Bpk Wardiman, Mantan Mendikbud RI.
Bpk Bambang, Mantan Atache Pendidikan di KBRI Belanda yang kini aktif lagi di UGM, Bpk Dubes Belanda (tengah) dan Bpk Wardiman, Mantan Mendikbud RI.

 

Sekitar 4500 penduduk Indonesia telah menerima beasiswa StuNed sejak pertama kali di luncurkan. 4500 alumni StuNed adalah sebagai pelopor dari kerjasama bilateral antara Indonesia dan Belanda dan betugas sebagai duta untuk memperlihatkan pendidikan tinggi Belanda yang berkualitas.

Para alumni StuNed bekerja di pemerintahan, sector swasta, organisasi sipil yang tersebar di seluruh Indonesia dan sangat terbuka untuk mengadakan kerjasama di masa yang akan datang. Sebagian besar alumni bekerja di bidang yang mendukung untuk proses pengembangan Indonesia dan menjabat posisi-posisi penting.

Organisasi StuNed alumni “IamStuNed” telah didirikan pada tahun 2018 untuk membantu perluasan kerjasama diantara dua negara ini. Regional organisasi alumni sedang dibentuk di beberpa provinsi di antaranya, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

Dalam sambutannya, Lambert Grijns menambahkan para alumni yang hadir di acara perayaan hari jadi StuNed adalah sebuah bentuk yang menunjukkan potensi besar yang dapat menangani tantangan-tantangan di masa yang akan datang dan memberikan impact yang positif tidak hanya untuk karir secara personal, tapi untuk Indonesia, Belanda, dan dunia.

Tinggalkan Balasan