Petani Kelapa Minsel Rugi Rp182 juta per Bulan

kelapa

Amurang – Aksi penebangan pohon kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan(Minsel) sepertinya terus dilakukan oleh warga yang tidak memperdulikan icon Propinsi Sulut sebagai daerah Nyiur Melambai. Bagaimana tidak, sebanyak 200 pohon kelapa ditebang setiap hari sehingga total per bulan bisa mencapai 5.200 pohon.

Mantan Kadis Perkebunan Izak Habibuw, yang kini adalah warga Matani kecamatan Tumpaan mengatakan, ada sekitar 50 ribu hektar perkebunan pohon kelapa di Minsel.

”Sebagai warga kami mengharapkan agar Pemkab Minsel secepatnya memulihkan kembali pohon kelapa. Dan warga diharapkan menghentikan penebangan pohon kelapa secara liar,” kata Izak.

Dalam hitungannya, dari 200 pohon kelapa yang ditebang, berarti ada sekitar 1,3 hektar perkebunan pohon kelapa hilang setiap harinya.

”Ingat untuk harga kopra saat ini capai Rp7000/kg, jika kita menebang pohon kelapa, maka Minsel tidak akan menikmati hasil dari pohon kelapa,”ujarnya.

Dalam jangka satu bulan warga menebang pohon kelapa, maka untuk kerugian pemerintah kabupaten Minsel, mencapai Rp182.000.000 untuk perbulan.

”Jadi jika dihitung pertahun sangat banyak kerugian pemkab Misnel, soal pohon kelapa yang ditebang oleh warga. Hal ini memang banyak warga belum mengetahuinya, sehingga seenaknya menebang pohon kelapa dan tidak memikirkan keuntungan dari pohon kelapa tersebut,”jelasnya, sembari menambahkan aksi penebangan pohon kelapa di daerah ini, sudah lama dilakukan, sehingga jelas jelas akan berdampak buruk bagi masyarakat, khususnya dampak terhadap perekonomian di daerah Minsel.(*)

Tinggalkan Balasan