Gubernur SHS Kembali Bernostalgia di Pulau Morotai

Suasana akrab Gubernur SH Sarundajang saat mengunjungi warga di Pulau Morotai, Maluku Utara.
Suasana akrab Gubernur SH Sarundajang saat mengunjungi warga di Pulau Morotai, Maluku Utara.

 

MALUKU UTARA, Kawanuapost.com – Memenuhi undangan Bupati Halmahera Utara dalam resepsi pernikahan anaknya, Gubernur SHS Rabu, 22 April 2015, menyempatkan diri melakukan kunjungan ke Kabupaten Pulau Morotai. Kunjungan gubernur ini untuk melihat perkembangan yang terjadi di wilayah pulau Morotai yang telah berdiri sendiri sebagai Kabupaten, yang  sebelumnya merupakan wilayah kabupaten Halmahera Utara. Gubernur disambut oleh Bupati ,Forkopimda Kab Pulau Morotai dan perangkat pemda serta masyarakat pulau morotai. Kunjungan SHS kali ini memiliki arti penting dan penuh makna karena merupakan kunjungan kenangan yang mengingatkan pemda dan masyarakat saat kehadiran SHS sbg penjabat Gubernur Maluku Utara.

Dalam pertemuan dgn Bupati dan Forkopimda serta kepala skpd Kab pulau Morotai yang bertempat di ruang kerja Bupati, Gubernur memberikan apresiasi atas perkembangan yg cukup pesat yang terjadi di kabupaten pulau Morotai. Menilik kembali kondisi tahun 2003 yang lalu saat SHS menjabat sebagai Penjabat Gub Maluku Utara dan sebagai penguasa darurat sipil, SHS menekankan kembali masa-masa sulit saat konflik horisontal yg terjadi antara kelompok masyarakat dan kelompok agama saat itu agar jangan terjadi kembali dan menjadi pelajaran. Indonesia adalah bangsa yg ajaib dimana dengan jumlah 17.504 pulau, mampu menjaga integritas bangsa, walaupun mengandung potensi disintegrasi. Disintegrasi antara lain adanya kelompok yg ingin mengambil peran dan menguasai ekonomi. Hal mana perlu diwaspadai karena mengandung potensi ancaman.jelasnya.

Oleh karena itu morotai harus membuka diri bagi berkembangnya kekayaan budaya dan memelihara kerukunan beragama serta terbuka terhadap investasi. Daerah ini harus terus membangun, merubah menuju kondisi yg lebih maju. Pemda dan masyarakat harus memiliki komitmen untuk menjadi daerah maju. Integrasi akan terancam oleh potensi krisis yg diawali oleh krisis elit politik yg nantinya akan berlanjut menjadi krisis politik , bahkan dapat berlanjut menjadi Krisis ekonomi dan menuju disintegrasi. Hal ini yg haruslah selalu diwaspadai, tutup SHS.(ferry/*)

Tinggalkan Balasan