MANADO, Kawanuapost.com – Pjs Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni mengikuti business meeting virtual yang mengusung tema “Meningkatkan Ekspor Dari Indonesia Timur Melalui Penerbangan Langsung Kargo Garuda Indonesia Dari Manado Ke Narita, Jepang” di ruang kerja Gubernur Sulut, Kamis (1/10/2020).
Kegiatan business meeting virtual yang diprakarsai oleh Garuda Indonesia ini dihadiri Sekdaprov Edwin Silangen, para pejabat Pemprov Sulut, Direktur Utama PT. Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Wakil Duta Besar/kuasa usaha Ad Interim KBRI Tokyo Tri Purnajaya.
Pada kesempatan itu, Pjs Gubernur Fatoni optimis dibukanya jalur penerbangan langsung Manado ke Tokyo Narita ini akan berdampak positif bagi sektor perekonomian Sulut dan daerah sekitarnya.
“Harapan kami dengan dibukanya jalur penerbangan langsung Manado ke Narita Jepang dan melengkapi dengan business meeting hari ini akan memberikan dampak yang baik dan positif bagi Sulawesi Utara dan daerah yang ada disekitarnya juga untuk semakin giat mengembangkan sektor kelautan dan perikanan serta sektor strategis lainnya termasuk sektor pariwisata,” kata Fatoni.
Sebelumnya Fatoni juga menyampaikan terima kasih kepada PT. Garuda Indonesia yang terus bersinergi dengan Pemprov Sulut lewat dibukanya jalur penerbangan langsung dari Manado ke Narita Jepang.
“Semoga apa yang menjadi harapan kita semua untuk mendorong peningkatan ekonomi daerah Sulawesi Utara dan daerah-daerah lainnya termasuk ekonomi Indonesia melalui sektor kelautan dan perikanan akan menjadi kenyataan dan turut menghantar kita menuju indonesia yang maju,” tandasnya.
Diketahui, penerbangan kargo secara langsung dari Manado ke Jepang merupakan langkah nyata pemerintah untuk bersinergi dengan industri pengolahan, stakeholder, instansi vertikal serta maskapai penerbangan untuk dapat mendistribusikan berbagai komoditi baik hasil perikanan dan komoditi lainnya ke negara tujuan secara langsung dengan harapan akan mengurangi biaya transportasi serta mutu yang terjaga.
Ikan Tuna (Tuna, Tongkol, Cakalang) merupakan jenis ikan high migratory dan menjadi primadona hingga ke mancanegara. Permintaan Tuna Dunia yang tinggi bahkan cenderung membuat Industri Ikan Tuna tetap bergairah dari tahun ke tahun.
Indonesia sebagai salah satu Negara Penghasil Tuna terbesar memiliki potensi merajai Pasar Tuna International, dan Provinsi Sulut sebagai salah satu daerah penyumbang ekspor tuna di dunia.
Sulut juga memiliki geoposisi yang sangat strategis sebagai pintu perdagangan Kawasan Indonesia Timur untuk wilayah Asia Pasifik. Keberadaan Bandara Sam Ratulangi Manado sangat potensial untuk Direct Call karena memiliki jarak tempuh yang lebih dekat terutama menuju Negara tujuan ekspor dari Provinsi Sulawesi Utara, seperti ke Jepang.
Sebelumnya hasil perikanan Sulut harus melalui Jakarta atau Bali yang memakan waktu dan biaya lebih besar.
Karena itu, harmonisasi dan sinkronisasi ini harus terus terpelihara untuk menjaga kontinuitas barang yang diekspor serta transportasinya sehingga akan memberi manfaat dan meningkatkan perekonomian dibidang kelautan dan perikanan serta sektor lainnya. (HM)