MANADO, Kawanuapost.com – -Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado Andrei Angouw-Richard Sualang berkomitmen untuk menjadi pelayan masyarakat, ketika diberi kesempatan untuk memimpin Kota Manado kedepan.
Hal tersebut dikatakan keduanya saat debat publik terakhir yang diselenggarakan KPU Manado, di Hotel Aryaduta Manado, Selasa (24/11) malam.
AA-RS yang tampil mengenakan setelan kemeja putih memberikan konsep pelayanan publik dengan memakai metode Piramida Terbalik (Bottom Up).
“Walikota paling bawah melayani jajarannya dan kemudian melayani masyarakat, dalam piramida terbalik adalah yang paling atas, sebagai tujuan pelayanan dari pemerintah. Walikota harus menjadi contoh yang baik karena kepemimpinan adalah teladan,” ungkap Andrei Angouw.
Terkait pembuatan KTP, AA-RS berpendapat bahwa sinergitas dengan pemerintah provinsi dan pusat adalah solusi percepatan pembuatan KTP.
“Pembuatannya harus di kantor kantor pemerintah, bukan di rumah,” kritik AA-RS.
Selain itu terkait masalah sampah, menurut AA-RS pengaturannya harus profesional.
“Utamakan kesejahteraan petugas sampah dengan membayar tepat waktu dengan standart UMP karena mereka adalah garda terdepan kebersihan,” ungkap AA.
Begitupun terkait air bersih menurut mantan Ketua DPRD Sulut ini harus dinikmati masyarakat dan pasar harus ditata secara profesional serta pelayanan kesehatan di Puskesmas harus menjadi pelayanan dengan fasilitas Primer sehingga ada jaminan kesehatan bagi masyarakat kota Manado.
“78 Miliar pajak penerangan yang dibayar warga Kota Manado harus menjadikan kota Manado terang sehingga penerangan jalan bagi masyarakat menjadi salah satu program prioritas kami Andrei Richard,” tuturnya sembari menambahkan untuk birokrasi pemerintahan, pihaknya akan menempatkan sumberdaya sesuai dengan keahlian jabatan sehingga dapat melayani masyarakat yang berada diposisi puncak sebagaimana konsep terbalik yang akan kami lakukan.
Sedangkan mengenai pendidikan, menurut Andrei Angouw itu merupakan investasi bangsa untuk kelanjutan pembangunan.
“Situasi pandemi ini, kita harus menyesuaikan dengan pemerintah provinsi dan pusat. Guru harus mendapat kesejahteraan yang sesuai pengabdiannya. Guru THL harus UMP dan tepat waktu pembayaran gajinya. Kesejahteraan Guru adalah penting dan kita tetap mendukung pengunaan teknologi terkait pembelajaran di masa pandemi bagi seluruh pelajar,” tegas mantan ketua DPRD Sulut ini lugas.
Calon Wakil Walikota Manado, Richard Sualang menambahkan sinergitas adalah yang utama bagi pemerintahan.
“Torang berusaha jo, yang mo jadi Tuhan so ator. Semua ini putra putri terbaik kota Manado. yang mo jadi masih menjadi rahasia Tuhan silahkan berusaha dan berjuang. Yang pasti nomor 1 menang,” optimis Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Manado ini.
Terkait Perekaman E-KTP di Kota Manado yang diduga dilakukan di rumah-rumah, menjadi isu menarik yang beredar di masyarakat maupun media sosial, Richard Sualang berkeyakinan dalam perekaman E-KTP secara massal itu telah terjadi kesalahan prosedur sehingga dirinya meminta aparat hukum untuk bertindak.
“Banyak masyarakat kota Manado yang belum mendapatkan akses untuk perekaman E-KTP. Tapi tiba tiba di era Pilkada sekarang ini sudah ada akses, maka ini harus dipertanyakan. Ini ada kesalahan prosedur. Ini tolong ditindaklanjuti oleh aparat hukum untuk dapat menyelidiki karena perekaman E-KTP ini telah terjadi secara mendadak dan secara massal dilakukan. Ini perlu diintervensi oleh aparat hukum,” pinta Sualang menanggapi pertanyaan paslon lainnya.
Menariknya, saat diberi kesempatan untuk Closing Steitment, AA-RS mengatakan menjadi Walikota adalah menata kota dan membuat masyarakat sejahtera.
“Pemerintah harus bisa mengelolah dana dengan baik dan menempatkan orang in The Right Man On The Right Place. Uang APBD bukan turun dari langit, uang APBD berasal dari masyarakat dalam bentuk pajak karena uang APBD adalah uang rakyat,” ungkapnya.
Pemerintah menurut AA-RS wajib membuat program peningkatan pendapatan daerah berkali kali lipat agar perputaran uang semakin tinggi dan kesempatan mendapatkan kerja dan berusaha semakin mudah.
“Pemerintah bukan hanya Bansos, tetap menggerakkan roda ekonomi supaya menolong membantu masyarakat agar bisa bertahan hidup dan mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
“Sinergitas adalah penting bagi kami baik vertikal maupun horizontal. Visi misi harus sama sehingga punya tujuan yang sama karena kita satu NKRI dan satu arah dalam membangun kota tercinta Manado. Saya mengajak masyarakat untuk berdemokrasi dengan bertanggungjawab. Ini namanya pesta demokrasi bukan perang demokrasi. Jangan babakalae, jaga persatuan, karena Pilkada hanya sampai 9 Desember, tetap persahabatan dan persaudaraan tetap selamanya. Jangan lupa 9 Desember Andrei Richard nomor 1, Merdeka,” pungkas Andrei Angouw.
Debat kali ini AARS masing-masing didampingi isteri Ireine Angouw Pinontoan dan dr Merry Sualang Mawardi, juga hadir Ketua Tim Kampanye dr Roland Roeroe dan Ketua DPRD Manado Aaltje Dondokambey, yang juga Bendahara Tim Kampanye.(*)