MANADO, Kawanuapost.com – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bisa menjadi solusi masalah pengangguran di masa pandemi virus corona.
Hal ini ditegaskan Kepala UPT BP2MI Hendra Makalalag.
Menurut Makalalag, menjadi tenaga migran merupakan solusi terbaik dalam rangka mengatasi pengangguran karena saat ini permintaan pekerja migran Indonesia mencapai ratusan ribu tenaga kerja.
“Jepang merupakan salah satu negara yang membuka peluang bagi pekerja migran, begitu juga Korea dan Vietnam,” kata Makalalag ketika ditemui di kantornya, Senin (25/01/2021).
Dikatakannya, UPT BP2MI saat ini sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara dalam rangka pembiayaan pendidikan dan pelatihan migran.
“Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggungjawab pendidikan dan pelatihan merupakan tanggungjawab pemerintah daerah. Untuk itu kami sedang berupaya agar biaya pendidikan dan pelatihan pekerja migran bisa dianggarkan dalam APBD Propinsi dan Kabupaten/Kota,” ujar Makalalag.
Jika pendidikan dan pelatihan pekerja migran dibiaya lewat APBD lanjutnya, maka akan banyak warga yang tertarik untuk menjadi tenaga migran karena selama ini yang menjadi kendala biaya pelatihan dan pendidikan yang tinggi sehingga pekerja migran kurang diminati.
“Dengan makin banyaknya pekerja migran maka secar otomatis akan mengurangi pengganguran bahkan tenaga migran bisa menjadi penghasil devisa jika mereka telah bekerja disana,” tukasnya seraya menambahkan tenaga kerja migran bakal dijadikan duta wisata Sulut, dimana mereka berkewajiban untuk mempromosikan potensi wisata di Sulut ditempat mereka bekerja.(mey)