MANADO, Kawanuapost.com – Tidak perlu panik jika terpapar virus Covid-19 dan kehabisan tempat rawat inap di rumah sakit khusus penanganan Pandemi Covid-19. Terpapar Corona dengan gejala ringan – sedang dapat disembuhkan melalui skema isolasi mandiri atau Isoman di rumah dengan beberapa langkah mudah, namun harus konsisten diterapkan.
Isolasi mandiri dengan cara yang tepat merupakan solusi terkini yang turut disarankan sebagai solusi guna mengatasi polemik kehabisan tempat layanan di rumah sakit akibat melonjaknya pasien yang terpapar virus Corona. Melalui program edukasi masyarakat berbasis online bertajuk “The Smart Isoman“, dr Jonathan Surentu dari Siloam Hospitals Manado berbagi tips sehat selama menjalankan program Isoman.
Dalam press release Siloam Hospitals Manado, Sabtu (17/07/2021), yang diterima MediaManado.com, dr Jonathan Surentu mengatakan, Isoman mulai dilakukan saat PCR Test atau Hasil Swab Antigen diketahui positif dengan sejumlah gejala ringan pun gejala sedang. Misalnya batuk, pilek, sakit kepala atau tidak memiliki gejala sama sekali (Asimtomatik).
“Sebaiknya isoman dilakukan di lingkungan rumah atau di kamar yang memiliki ventilasi udara yang cukup baik. Setelah itu siapkan sejumlah peralatan medis pun obat dan vitamin,” tutur dr. Jonathan Surentu, Jumat (16/07/2021) saat membuka edukasinya yang diikuti lebih dari 50 viewer di kota Manado.
Dijelaskannya, bebarapa alat medis dasar yang perlu disiapkan antara lain ;
– Masker Medis
– Thermometer (pengukur suhu badan)
– Oxymeter (pengukur saturasi Oksigen)
– Obat-obatan (paracetamol 3×500 mg bila demam/nyeri, Vitamin C 3×500 mg, Vitamin D 400-1000 IU, Multivitamin, dan obat-obatan yang direkomendasikan dokter.
“Selama melakukan Isoman, protokol kesehatan tetap dipertahankan, yaitu tetap di rumah, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, gunakan masker, dan tetap menjaga jarak dengan penghuni rumah didalamnya,” ungkap Jonathan.
Dokter Jonathan Surentu yang berpraktek tetap di RS Siloam Manado ini pun mengingatkan, jika bergejala batuk, agar etika batuk pun diterapkan, yaitu gunakan tissu atau menutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam jika batuk berkelanjutan. Hal lainnya yang tak kalah penting adalah melakukan olahraga ringan selama 30 menit 3-5 kali per minggu, serta berjemur di pagi hari selama 10-15 menit.
“Kebersihan rumah dan kamar pun memegang hal penting selama isoman selain mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga teratur,” imbuh Jonathan.
Cara Tepat Isoman Bagi Anak-anak
Menerapkan isolasi mandiri kepada anak pun dapat dilakukan hingga kembali sehat. Namun dalam pengerjaannya, perlu diperhatikan beberapa hal agar kondisi anak tetap fit.
Pada edukasi selanjutnya, Jonathan Surentu tidak menyarankan isoman dilanjutkan pada anak jika mengalami demam, batuk dan disertai sesak secara bersamaan dengan saturasi oksigen kurang dari 95 persen.
“Hentikan isolasi mandiri pada anak jika prilaku anak mengalami gejala banyak tidur atau saat bernafas menyisakan cekungan di dada, mengalami demam berkelanjutan dan kejang. Segera bawa ke rumah sakit,” tutur Jonathan mengingatkan.
Mewaspadai prilaku anak yang turut melakukan Isoman yang sulit makan dan minum serta buang air kecil mulai berkurang, merupakan gejala yang harus ditangani segera oleh dokter dirumah sakit.
“Terjadi penurunan kesadaran dan sulit bernafas, hentikan isoman dan segera lakukan tindak lanjut untuk ke rumah sakit,” pungkas dokter Jonathan Surentu. (*/hm)