Catatan Ivonne R.J Kawatu
Korona masih ada, Korona masih bebas kemana-mana, Korona masih senang memakan mangsanya di pelosok desa dan kota, apalagi bagi yang tidak hiraukan prokes dan yang menolak di vaksin
Di Sulut khususnya baik Rapid, PCR, Vaksin juga Isoman sebelumnya merasa hal ini tidak wajib, sehingga ada yang sembunyi, lolos dan menjauh dari kewajiban, padahal selalu dingiangkan oleh Pemerintah terkait menangkal Korona.
Inilah yang membuat Korona tak sungkan-sungkan, masuk dan mencari di tempat – tempat persembunyian.
Pada akhirnya Korona merajalela dan tak terbendung lagi, membuat saling menjangkit bahkan banyak terpapar,
Tim Nakes pun tak berdaya dan sukarelawan penguburan kalang kabut akibat banyak nya korban jiwa tak tertolong, yang berakhir pada kematian
Duka nestapa melingkupi kita, tetesan bahkan linangan air mata deras tak kuat menahannya.
Lewat pantauan saat ini, kesadaran diri masyarakat meningkat tanpa diundangpun mau memeriksakan diri di lokasi tempat Rapid, PCR, Vaksin dan Isoman, termasuk yang lagi tren mendonorkan Plasma konvalesen dari penyintas.
Sehingga Pemerintah pun menjadi lebih fokus dalam pencapaian target vaksinasi serta pemenuhan Vaksin bagi masyarakat dan ada beberapa organisasi yang sudah bergerak mensponsori vaksinasi termasuk DPD KNPI Sulut.
Tentu patut di apresiasi dan masih menunggu bagi yang tergerak melakukan hal yang sama.
berdamailah dengan Korona, bergotong royong dalam mengindahkan Prokes 5 M, mat terlebih mendekatkan diri pada TYMK.
Kiranya Korona cepat berlalu, pergi dan tak kembali lagi.