MINUT, Kawanuapost.com – Provinsi Sulawesi Utara memang dikenal dan disegani karena kerukunan antar umat beragama dan mempunyai masyarakat yang toleran.
Hidup Rukun, Damai dan Sejahtera
Itulah yang menjadi cita-cita seantero dunia.
Sulut merupakan Salah Satu Daerah percontohan dalam hal Kerukunan dan Tolerasi.
Kerja keras Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw patut dianjungi jempol karena hingga saat ini, nasyarakat Bumi Nyiur Melambai mampu menjaga dan mempertahankannya.
Dasar inilah sehingga Sulut boleh menjadi Tuan Rumah Pekan Kerukunan Internasional dan Konferensi Nasional FKUB VI se- Indonesia 2021.
Sinergitas Pemerintah, Tokoh Agama, Masyarakat, Pers dan Peran FKUB lah sehingga penyelenggaraan kegiatan yang merupakan suatu penghargaan ini sangat membanggakan.
Kegiatan dicanangkan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey didampingi Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw.
Rencana penutupan akan hadir secara fisik “keynote speak” Wakil Presiden RI Prof. Dr. K.H Ma’aruf Amin.
Sulut yang mempunyai masyarakat toleran, ramah (smile people) tetaplah bangun kebersamaan dan jaga kerukunan.
Berdamailah dengan Tuhan, Berdamailah dengan Sesama, Berdamailah dengan Diri Sendiri dan berdamailah dengan Alam, karena Torang samua Ciptaan Tuhan.
Hapuslah diakui bahwa kerjasama yang dirajut para Tokoh Agama dengan pemerintah, memiliki tujuan selain untuk lancarnya pembangunan maupun untuk kesejahteraan umat.
Hal itu disampaikan Gubernur Olly saat membuka Konferensi Nasional VI Forum Kerjasama Umat Beragama (Konas FKUB) se-Indonesia dan Pekan Kerukunan Internasional di Hotel Sutan Raja Minut, Rabu (17/11/2021) siang.
Menurut Gubernur Olly, kerjasama yang dibangun para Tokoh Agama dengan pemerintah memiliki tujuan untuk kesejahteraan umat sekaligus menciptakan pemahaman yang benar terkait program pembangunan yang dijalankan pemerintah.
“Tokoh agama menjadi panutan umat, sehingga kerjasama yang dibangun dengan pemerintah begitu penting,” ujar Gubernur Olly.
Selain itu, tambah Gubernur Olly, kerjasama ini akan berdampak positif dan memiliki nilai tambah, karena berbagai persoalan sosial di masyarakat, dapat terselesaikan.
“Apalagi tugas mulia para tokoh Agama yakni menciptakan suasana damai di masyarakat,” tandas Gubernur Olly.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Agama RI, Kemenko PMK dan Kemendagri atas kepercayaan yang diberikan pada Provinsi Sulut sebagai tempat dilaksanakan Konas FKUB dan Pekan Kerukunan Internasional, bahkan mencanangkan Kabupaten Minahasa Utara sebagai Bumi Revolusi Mental.
Sekretaris Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Yohanes Baptista Satya Sananugraha juga mengajak para tokoh Agama untuk menanamkan mental yang benar untuk membangun persatuan di masyarakat.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang diwakili La Ode Ahmad berpesan kepada pemerintah terus meningkatkan komitmen toleransi dalam setiap kebijakan.
“Hilangkan diskriminasi pada pelayanan publik. Pemenuhan hak-hak konstitusional secara merata mesti dilakukan bagi seluruh masyarakat,” pesan Mendagri.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi, memberikan apresiasi kepada Gubernur Sulut dan seluruh jajaran karena berhasil melaksanakan agenda nasional dengan baik.
Kegiatan ini dihadiri baik secara fisik maupun virtual oleh para Deputi dari tiga Kementerian RI, Ketua FKUB Pusat, Gubernur, Bupati/Walikota se-Indonesia, Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw, Kanwil Kemenag, Kakan Kemenag se-Indonesia, FKUB dan Kesbangpol se-Indonesia. (Advetorial Diskominfo)