Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Perpusnas Fasilitasi Feer Learning Meeting Pengelola Perpustakaan Di 33 Titik

IMG-20220714-WA0029

Manado,Kawanuapost.com- Ditengah mendorong gerakan literasi guna untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Maka, Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) sejak tahun 2018 lalu, selenggarakan kegiatan transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial. Sehingga, Perpurnas sendiri memfas ilitasi Feer Learning Meeting kepada penge lola Perpustakaan di 33 Titik. Provinsi Sula wesi Utara sendiri dilaksanakan di Novhotel, Kamis 14 Juli 2022.

“Ke depan, kami (Perpusnas RI) ingin ada semacam ikatan, seperti Surat Keputusan oleh Gubernur Provinsi Sulut. Dimana, pro gram transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial memang harus dilanjutkan dengan bersinergi dan berkolaborasi agar berjalan lancar, ” kata Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional RI Dedi Junaedi.

Ditambahkan Dedi Junaedi, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial menitik beratkan pada peningkatan kapasitas pen gelolaan perpustakaan agar memberikan layanan perpustakaan mampu kebutuhan masyarakat.

“Saya berharap, memberikan Kepelayanan kepada masyarakat secara inovasi. Dengan melibatkan masyarakat, dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ucapnya

Iapun berharap, di tahun 2022 ini, Perpusta kaan Nasional memperluas program trans formasi berbasis inklusi sosial di 96 Perpus takaan Desa, yang berada di 136 Kabupaten dan Kota, di 34 Provinsi.

“Pada bulan Maret hingga Juni 2022, perpu stakaan nasional telah membekali para pen gelola perpustakaan penerima manfaat pro gram melalui bimbingan teknis (Bimtek) Strategis pengembangan perpustakaan dan teknologi informasi dan Komunikasi (SPP.TIK). Perpustakaan didorong untuk implementasikan program dengan meningkatkan layanan informasi,” tuturnya.

 

(Dirga)

Tinggalkan Balasan