Ratahan, Kawanuapost.com — Tahapan Pemilu Presiden-Wakil Presiden dan Legislatif 2024 sudah bergulir. Rakyat kembali diberi mandat untuk menentukan siapa pasangan pemimpin NKRI dan wakilnya di DPR RI, DPD RI dan DPRD provinsi serta kabupaten/kota periode tahun 2024-2029.
Di internal PDI Perjuangan (PDIP) Sulawesi Utara (Sulut), kini mulai mencuat deretan figur yang bakal masuk calon tetap DPR RI untuk pemilihan legislatif (Pileg) pada Pemilu 2024 mendatang.
Salah satu nama yang disebut-sebut, adalah James Sumendap, SH, Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) dua periode yang akan mengakhiri jabatan pada 24 September 2023.
Spekulasi James Sumendap bertarung merebut satu dari enam kursi DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulut pada Pileg, yang akan digelar 14 Februari 2024, memang sangat berdasar.
Pasalnya, baliho berbagai ucapan selamat dari aktivis petani cengkih –komoditas andalan Sulut selain Kopra dan Pala– ini, kini bertebaran di sampai di pelosok desa dan kelurahan hampir di seantero daerah Nyiur Melambai ini.
Toch, kalaupun Bupati Mitra sejak 24 September 2013 yang menggantikan Telly Tjanggulung ini melanjutkan pengabdian melalui lembaga legislatif pusat, oleh banyak kalangan dinilai sangat pas.
Tak bisa disangkal, sejak sebelum menjadi anggota DPRD Sulut sampai Bupati Mitra dua periode, James Sumendap benar-benar tetap teguh dan konsisten berpihak pada rakyat.
Sikap dan tindakan James Sumendap terus saja pro rakyat. Suami Leonora Rende ini tak kompromi apabila ada yang menyakiti hati rakyat.
Orang nomor satu di Bumi Ponosakan Esa ini tak segan menindak “anak buahnya” yang nakal atau tidak memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Terus bersikap konsisten, James Sumendap pun tak segan mengkritisi kebijakan pemerintah pusat sekalipun.
Teranyar, pria yang berlatarbelakang advokad ini, dengan tegas menentang surat edaran pemerintah pusat terkait penghapusan tenaga harian lepas (THL) atau honorer yang akan diberlakukan pada 28 November 2023.
Bagi dia, penghapusan tenaga honorer tidak relevan karena akan berdampak pada lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.
“Sehingga perlu ditinjau kembali,” tegas mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini, beberapa waktu lalu.
Bahkan, baru dua bulan dua hari dilantik sebagai Panglima Panji Yosua GMIM, James Sumendap kembali melontarkan pernyataan tegas soal tugas Panji Yosua yang sempat membuat orang kaget.
Pada Hari Persatuan dan Pekan Olahraga (Hapsa dan POR) Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM pada 22 Juni 2022 lalu, James Sumendap mengatakan, tugas Panji Yosua bukan mengurus terorisme.
“Tapi siapa saja yang ganggu gereja, akan berhadapan dengan saya. Kalau perlu saya kejar sampai neraka,” tandas pria yang genap berusia 54 tahun, 4 Januari 2023 ini.
James Sumendap tak segan pula mengkritisi keberadaan aset yang diduga masih dikuasai PT Newmonth Minahasa Raya (NMR) yang nilainya, diperkirakan mencapai Rp.50 miliar.
Pada September 2019, James Sumendap mempertanyakan keberadaan aset yang diduga masih dikuasai PT MNR tersebut.
Ketika perusahaan tambang emas itu tidak beroperasi lagi pada 2017, menurut dia, semua peralatan dan aset lainnya, termasuk besi bekas diserahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut.
Namun belakangan, James Sumendap mengungkapkan bahwa telah mendapat laporan dari warga bahwa aset milik PT MNR tersebut sudah dialihkan menjadi milik suatu yayasan.
Selain berani blak-blakan melontarkan kritik, penampilan James Sumendap di depan umum, juga agak beda dengan kebanyakan kepala daerah.
Tak selalu mengenakan pakaian formil, tapi ayah dua anak ini kerap tampil apa adanya dan terkesan eksentrik.
Politisi partai moncong putih yang kini Ketua DPC PDIP Mitra ini, kini berambut gondrong, diurai dan acapkali dikuncir satu. Tak jarang, ia mengenakan jaket kulit yang dipadu dengan kacamata hitam dan topi ala cowboy. Dan, tak segan pula, topi ala cowboy itu dipadu dengan jas ketika menghadiri acara resmi.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sempat memuji penampilan James Sumendap seperti itu saat bertemu di Kelurahan Koya, Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa pada Sabtu, 11 Juni 2022 lalu.
Bersama-sama menghadiri pelantikan Banteng Muda Indonesia (BMI) kabupaten dan kota se-Sulut, Hasto menyebut James Sumendap sebagai potret kepala daerah yang tidak birokratis dan wajahnya mewakili rakyat kecil.
“Saya senang Bupati James Sumendap. Tidak birokratis. Memiliki wajah Marhaen seperti saya. Pemimpin seperti ini dibutuhkan (rakyat),” puji Hasto.
(Dirga/Prai)