Ratahan,Kawanuapost.com — Sekitar 1.000 jemaat Imanuel Wawali wilayah Ratahan minggu (9/4/2023), terlibat dalam Pawai Kemenangan Paskah 2023 yang dilepas oleh ketua badan pekerja Majelis jemaat Imanuel Wawali wilayah Ratahan Pdt Erni Legi Rondonuwu,Sth.
Pawai Kemenangan Paskah dengan berhiaskan berbagai ornamen Paskah itu untuk mengenang kebangkitan dan kemenangan Kristus atas maut yang berlangsung Sukses.
Sepanjang perjalanan pada rute-rute yang dilalui, umat terus menyanyikan lagu-lagu gerejawi.
Pawai ini menampilkan nilai-nilai kebersamaan yang terkandung dalam alkitab sehingga diharapkan para penonton maupun peserta pawai memetik sebuah nilai dari kegiatan keagamaan tersebut.
Acara ini merupakan agenda tahunan yang menjadi ikon pariwisata religius Imanuel Wawali. Dan, selama pawai berlangsung, penonton bisa menyaksikan drama Paskah dengan mengambil cerita yang tertuang dalam Injil Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Acara pawai prosesi paskah di ikuti oleh seluruh jemaat di Imanuel Wawali wilayah Ratahan salah satunya kolom 13 ikut memeriahkan hari kemenangan bagi umat Kristen.
” Berkat kerjasama dari seluruh jemaat yang ada di kolom 13 sehingga kegiatan pawai paskah boleh terlaksana dengan baik,” ujar Majelis Jemaat yang ada di kolom 13 Pnt Serly Owu Hosang dan didampingi oleh Diaken Olivia Karwur,SE,Par.
Lebih lanjut Serly menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh jemaat yang ada di kolom 13 yang mempersiapkan semua kelengkapan yang dipakai dalam pelaksanaan pawai paskah.
Lebih lanjut Serly Sapaan Akrabnya menjelaskan Tujuan dari rentetan kegiatan ini adalah agar semua warga gereja dapat menghayati kemenangan paskah. Lewat prosesi hendak disampaikan kepada semua orang bahwa paskah adalah kemenangan iman bahwa Kristus hidup, mati dan bangkit bukan saja untuk orang Kristen saja tetapi bagi semua manusia. Prosesi diisi dengan arak-arakan lakon, lagu, dan tarian kemenangan.
Hosang mengatakan harapannya agar prosesi pawai paskah menjadi prosesi kemenangan yang memberikan semangat baru bagi jemaat Imanuel Wawali.
Hosang juga menambahkan dalam suara gembalanya mengatakan prosesi pawai paskah mengingatkan bahwa manusia sedang berjalan dalam arak-arakan sebagai komunitas cinta damai, yang harus merawat kemajemukan dan merawat relasi dengan sesama dan Tuhan. Prosesi paskah adalah panggilan untuk prihatin dan mau menyerahkan diri sebagai alat di dalam tangan Allah untuk memperjuangkan keadilan dan perdamaian dan kebenaran.
(Dirga)