MINSEL, Kawanuapost.com – Bunda Literasi Provinsi Sulawesi Utara, Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan mendorong masyarakat untuk terus Budayakan Literasi dan Gerakan Sentuh Buku.
Hal itu disampaikan Ibu Rita pada Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi Pada Satuan Pendidikan Tingkat Menengah, Pendidikan Khusus serta Masyarakat Tahun 2024 di Aula Kantor Bupati Minahasa Selatan, Kamis (13/06/2024).
Kegiatan ini digelar kerja sama Pemprov Sulut melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, TP PKK Provinsi Sulut dan Pemkab Minahasa Selatan.
Menurut Ibu Rita, perpustakaan merupakan institusi layanan publik yang wajib memberikan layanan perpustakaan kepada masyarakat dan ketersediaan perpustakaan di masyarakat diperjelas dalam undang-undang Perpustakaan nomor 43 tahun 2007 pasal 7 ayat 1 butir c.
Isinya adalah, Pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan layanan perpustakaan yang merata di tanah air
Dan diperkuat dengan undang-undang Pemerintah Daerah nomor 23 tahun 2014 pasal 12 ayat 2 butir q, menyatakan perpustakaan merupakan urusan wajib pemerintahan daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
“Oleh karenanya masyarakat berpengetahuan jadi tolak ukur suatu bangsa untuk menjawab persaingan global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Ibu Rita.
Ia menambahkan, masyarakat berpengetahuan tidak lepas dari tatanan masyarakat yang memiliki budaya literasi informasi termasuk budaya literasi membaca.
Upaya membangun kualitas manusia di Sulawesi Utara, yang berbudaya literasi perlu dijadikan pondasi yang kokoh bagi terwujudnya masyarakat berkualitas dan sejahtera.
Selaku Bunda Literasi, Ny Rita berharap kedepan bisa dilaksanakan kegiatan-kegiatan nyata seperti sosialisasi promosi gerakan sentuh buku, dan kegiatan-kegiatan literasi lainnya.
“Sehingga anak kita sebagai penerus bangsa di Sulawesi Utara, akan menjadi anak-anak yang literat, memiliki sumber daya dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu berkiprah dan bersaing di berbagai lapangan pekerjaan baik di Provinsi Sulawesi Utara dan di daerah-daerah lainnya,” tukas Tamuntuan.
Lebih lanjut, dirinya mengajak segenap bunda literasi kabupaten/kota untuk menjadi panutan dan role model dalam hidup masyarakat.
“Karena ibu adalah perpustakaan pertama dan utama bagi anak-anak kita,” tandas dia.
Hadir Bupati Minahase Selatan, Franky Wongkar, pejabat di lingkungan Pemkab Minahasa Selatan, para pegiat literasi, pengurus TP PKK Provinsi Sulut, dan pengurus TP PKK Kabupaten Minahasa Selatan, kepala sekolah, guru serta pelajar. (*)