Manado.Kawanuapost.com – Kelompok adat Aliansi Masyarakat Adat Sipil dan Mahasiswa Sulawesi Utara (AMARA) mendatangi kantor DPRD Sulut menuntut Anggota DPRD Sulut , Jumat (11/10/2024).
Tujuan kedatangan mereka, agar dapat menerima aspirasi mereka yang memperjuangkan kesusahan masyarakat di Kalelondei, Kalasey dan Karangria yang tanahnya dirampas untuk kepentingan kelompok kapital.
“Tanah adalah sebuah identitas jika itu dirampas maka itu juga merupakan upaya penghilangan identitas adat, maka sebagai masyarakat kami meminta Pimpinan dan Anggota DPRD untuk dapat bertindak memperjuangkan aspirasi kami, kalian jangan diam,” teriak Frenly dari Solidaritas Masyarakat Kelelondey Manado saat berorasi.
Juga disampaikan perwakilan Fahmi Manado, yang meneriaki Anggota DPRD Sulut yang baru dilantik hanya mau memperhatikan dan mau bertemu rakyat ketika ada kepentingan Pilkada untuk mendapatkan dukungan sementara saat masyarakat mengadu dan ingin menyampaikan aspirasi mereka malah tidak ada.” Hari ini masyarakat ada, petani Kalelondei dan warga Karangria datang mengeluh atas kesusahan yang dialami, tapi lihat mereka seperti menghilang bak ditelan bumi,” teriak perwakilan Fahmi.
Pada orasi yang disertai pembentangan berbagai poster tuntutan tersebut, hanya diterima Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD Sulut Christian Purukan bersama Kasub Perundang – undangan Febiola Sumampow.(*)