MINAHASA, Kawanuapost – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Letnan Jenderal (Purn) Alfred Denny Tuejeh (ADT), mengadakan pertemuan dengan mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sulut, Conny Rumondor, di Desa Kolongan Atas, Kecamatan Sonder, Sabtu (02/11/2024).
Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan membangun kesepahaman mengenai pentingnya Pilkada yang damai di Sulawesi Utara.
Kehadiran ADT disambut hangat oleh Rumondor, yang dikenal sebagai tokoh berpengalaman dalam dunia politik Sulut.
Dalam diskusi yang berlangsung, Rumondor menekankan pentingnya memiliki pemimpin yang tulus dan berintegritas.
Ia percaya bahwa ADT memiliki potensi untuk membawa perubahan positif bagi Sulut, terutama di tengah tantangan politik yang sering kali dipenuhi ambisi pribadi.
“Harapan kami adalah Jenderal ADT dapat memimpin Sulut dengan hati nurani, membawa masyarakat ke arah yang lebih baik, dan terhindar dari pengaruh individu yang hanya mengejar kekuasaan untuk ambisi pribadi,” ungkap Rumondor dengan penuh keyakinan.
Rumondor menjelaskan bahwa Pilkada seharusnya bukan sekadar ajang perebutan kekuasaan, melainkan kesempatan untuk menemukan sosok pemimpin yang mampu memberdayakan masyarakat dan menjaga keutuhan daerah.
Ia menekankan bahwa kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Sulawesi Utara harus menjadi prioritas utama.
Dalam kesempatan yang sama, Letjen (Purn) ADT menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan untuk berdiskusi mengenai Pilkada damai.
Ia menegaskan komitmennya untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya fokus pada hasil akhir Pilkada, tetapi juga mengutamakan proses yang bersih, transparan, dan berlandaskan semangat kekeluargaan.
“Pertemuan ini adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan Pilkada yang damai, terbuka, dan mengedepankan kepentingan rakyat. Visi kami adalah visi untuk Sulut, bukan untuk individu atau kelompok tertentu,” tegas ADT.
Silaturahmi antara ADT dan Conny Rumondor di Kolongan Atas ini mencerminkan upaya bersama untuk menciptakan atmosfer politik yang damai dan penuh nilai-nilai kebersamaan di Sulut.
Pertemuan ini menjadi simbol harapan akan hadirnya pemimpin yang mengedepankan kepentingan rakyat di atas segala ambisi pribadi, demi kemajuan dan kedamaian Sulut di masa depan. (*)