Pejabat Pemkab Talaud Dipanggil Polres Talaud

 

TALAUD, Kawanuapost.com – Menindaklanjuti aksi demo damai para Kepala Desa dan Perangkat Desa di Kabupaten Kepulauan Talaud, maka Kaban Keuangan Pemkab Talaud diperiksa Tipikor Polres Talaud.

Pemeriksaan ini terkait dengan pemanfaatan Dana Ketahanan Pangan pada rekening desa Tahun Anggaran 2024 di era Bupati E2L.

Dari informasi Penyidik Unit Tipikor Satreskrim telah mengudang 2 orang pejabat BPKAD Talaud berinisial RG dan PD untuk memberikan klarifikasi.

RG diperiksa selama kurang lebih 2 jam oleh penyidik, Selasa (05/11/2024) siang.

Pada sore di hari yang sama dilakukan pemeriksaan terhadap pejabat lainnya  berinisial PD. Saat datang ke Polres Talaud, keduanya mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH).

Kapolres Kepulauan Talaud AKBP Arie Sulistyo Nugroho, S.I.K, M.H membenarkan adanya pemeriksaan yang dilakukan terhadap beberapa pejabat di lingkup Pemkab Talaud.

“Kita menindaklanjuti dari unjuk rasa para Kepala Desa kemarin. Kita coba untuk mendapatkan klarifikasi dulu kemana itu gaji Kepala Desa yang tidak disalurkan. Ini ada beberapa dari Kepala OPD yang sudah coba kami panggil, sehingga jelas arah dan tujuannya. Apabila memang nanti terlibat tindak pidana korupsi, maka kita tindaklanjuti sampai Pengadilan,” tuturnya.

Dikatakan, saat ini masih tahap permintaan klarifikasi, dan pihak Kepolisian masih mempelajari pasal mana dalam UU Tipikor  yang akan dikenakan.

“Nanti kita tinggal lebih pertajam pertanyaan maupun penyelidikan yang dilakukan,” katanya seraya menambahkan ke depannya pengelolaan uang negara harus tepat sasaran dan sesuai aturan serta memberikan manfaat bagi masyarakat.

Diketahui, saat menerima massa aksi unjuk rasa, Pj Bupati Kepulauan Talaud Fransiscus E. Manumpil menyampaikan terkait dana yang tidak ditata di APBD yang menggunakan Penghasilan Tetap (Siltap) pemerintah desa dan operasional perangkat desa akan berurusan dengan Aparat Penegak Hukum (APH).

“Saat ini untuk Siltap, ada beberapa desa yang penggunaannya tidak sesuai dengan anggaran belanja dana desa. Namanya belanja ketahanan pangan. Ini tidak ditata dalam APBD 2024,” tandas Manumpil. (*)