Manado – Puluhan massa dari Konferederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Laskar Muda Permesta (LMP), ‘menduduki’ Kantor Gubernur Sulut. Massa pendemo yang menggunakan truk ini menutut General Maneger (GM) PT PLN (Persero) Sulutenggo diganti dan diangkat GM yang baru yang berasal dari putra Sulut.
“Kami menuntut agar GM PT. PLN diganti, dia yang bertanggungjawab atas seluruh persoalan pemadaman listrik yang telah memacetkan, salah satunya berimbas pada perekonomian di Sulut,” tegas koordinator massa aksi Roby Supit, Senin (26/05) lalu.
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Peduli Listrik juga menuntut sejumlah kasus dugaan korupsi yang ada di tubuh PT PLN sehingga terjadi kerusakan di sejumlah Pembangkit Tenaga Listrik, yang diduga diakibatkan pekerjaan pada alat pembangkit tak sesuai dengan ketentuan yang ada. Akibatnya, alat tersebut mengalami kerusakan.
“Dugaan korupsi yang ada di tubuh PLN, harus diselesaikan, harus didorong oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut. Mantos, ada dugaan penyalaguanaan listrik hingga miliyaran rupiah, pencurian listrik di beberapa tempat, kenapa tidak diproses,” beber Supit.
Selain itu, massa aksi juga meminta ada otonomi khusus di tubuh PLN. “Harus ada otonomi khusus PLN Sulut, bukan digabung Suluttenggo, jangan sampai daerah lain ambil listrik di Sulut,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Pemprov Sulut melalui Asisten Perekonomian Sulut, Sanny Parengkuan mengungkapkan, kalau ada bukti-bukti atas dugaan korupsi ditubuh PT PLN Suluttenggo, agar diserahkan.
“Silahkan diserahkan bukti-buktinya, kalau ada kami akan mengawal itu. Namun kalau yang berkaitan dengan tuntutan agar GM PT. PLN Suluttenggo di ganti dengan orang Sulut, tidak juga harus seperti itu, inikan negara kesatuan Indonesia, jadi semua berhak,” jelas Parengkuan saat menerima massa aksi.
Sementara, usai menggelar demo, massa aksi langsung menuju ke Kantor Wilayah PLN Suluttenggo dan diterima oleh Kepala Bagian (Kabag) Humas PT PLN Suluttenggo Lefran Maleke.
Ia mengungkapkan, pihaknya menjamin tidak ada pemadaman lagi, dengan syarat jika tidak ada kerusakan yang terjadi pada mesin dibeberapa tempat.
“Sejak tanggal 12 bulan ini kan tidak ada lagi pemadaman, kalaupun ada pemadaman bukan karena gangguan peralatan rusak, namun dikarenakan gangguan jaringan,” jelas Maleke, Senin (26/05) di halaman Kantor Wilayah PT PLN Suluttenggo.
Selain itu, Dirinya menyebutkan, ada kerusakan pembangkit tenaga listrik di beberapa tempat. Juga bertepatan dengan gangguan di PLN Cabang Manado. Menurutnya, masalah pembenahan kerusakan pada pembangkit tenaga listrik bukan tidak selesai-selesai, namun masih dalam proses.
“Semua staf PLN itu berusaha untuk merawan dengan baik alat-alat pembangkit tenaga listrik. Kita kan manusia, itu alat, jadi kita tidak bisa presdiksikan kapan rusaknya, walaupun kita melakukan perawatan. Kita berusaha untuk tidak ada lagi pemadaman listrik,” kilahnya.
Namun, disayangkan informasi yang dihimpun selang berapa jam kemudian usai demo di PLN, pemadaman listrik kembali terjadi di Kelurahan Kleak dan Kelurahan Titiwungen Kecamatan Sario. (ss)