MANADO, Kawanuapost.com — Pengalaman sering ditemui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap sejumlah kasus korupsi banyak melibatkan para politisi di negeri ini membuat lembaga anti rasuah ini terus melakukan sosialisasi pencegahan sebelum terjadi korupsi di semua lembaga, baik pemerintahan maupun swasta.
Tak terkecuali yang dilakukan DR. Ir. Wawan Wardiana dan Faisal M.P, dari Deputi Pencegahan KPK yang sengaja diundang sekretariat DPRD Manado dalam orientasi 40 legislator Manado sesi terakhir di Hotel Peninsula, Jumat (10/10).
Yang menarik, mengapa sampai para politisi banyak terlibat kasus korupsi? Nah, berdasarkan hasil studi KPK, ternyata parpol (partai politik) dalam setahun itu membutuhkan dana yang cukup signifikan untuk keperluan operasional, kegiatan internal maupun ekternal partai dan berbagai bentuk kegiatan lainnya, yakni mencapai kurang lebih Rp50 miliar. Ini tak sebanding dengan penghasilan parpol dalam setahun hanya kurang lebih Rp1 sampai 2 miliar saja. “Jadi memang tak sebanding kebutuhan dan penghasilan parpol dalam setahun,’’ tandas . Wawan Wardiana.
Namun kepada 40 politisi penghuni gedung cengkih Tikala yang terlihat antusias mengikuti pemaparan materi dari KPK ini tak perlu kuatir. Karena berdasarkan hasil studi tadi, KPK telah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mengganggarkan dana operasional bagi masing-masing parpol sebesar Rp1 triliun dalam kerangka penguatan lembaga.
Tak heran, KPK yang disebut-sebut sebagai lembaga anti bodi dalam mengungkap kasus korupsi ini spontan mendapat aplaus dari para anggota DPRD Manado ini. “Ternyata KPK tidak seperti yang torang perkirakan selama ini. Langsung seenaknya menangkap orang yang terindikasi korupsi. Tapi dorang juga melakukan sosialisasi bagaimana mencegah jangan sampai terjadi korupsi,’’ kata anggota fraksi Golkar, Sonny Lela.
Para legislator Manado ini sangat mengapresiasi materi yang dipresentasikan KPK karena sangat bermanfaat dalam menambah wawasan setiap anggota DPRD. “Ini menambah wawasan buat kami anggota dewan,’’ tandas Lela sambil berharap seluruh materi orientasi yang telah berlangsung sejak Senin hingga memasuki masa penutupan, dapat diaplikasikan sesuai dengan bidang tugas anggota DPRD Manado. (mym)