Manado.Kawanuapost – Ketua Komisi I DPRD Sulut Vonny Paat mempertanyakan Alokasi Dana Desa (ADD) Rp3,6 juta untuk 11 kabupaten dan 1 kota, tahun anggaran 2020 dipertanyakan peruntukannya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) ) Provinsi Sulut, Selasa (9/6/2020).
Menurutnya, alokasi anggaran setiap perangkat kerja daerah (SKPD) untuk penanganan Covid-19 harus tepat sasaran agar manfaatnya dapat diterima masyarakat.
“Alokasi Dana Desa sudah sampai mana peruntukannya? Dan melebihi mana komunikasi antara provinsi dan kabupaten-kota?” mengungkapkan Paat.
Dia pun kembali bertanya, Ada beberapa desa penyaluran BLT belum terealisasi termasuk di Kotamobagu, 15 desa untuk tiga yang belum diterima.
Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sulut, Royke Mewoh angkat bicara tentang hal ini. Menurutnya, untuk tahun anggaran 2020 sesuai dengan anggaran pemerintah pusat yang diberikan untuk masyarakat terdampak Covid-19.
“Ada tiga program besar yang padat karya tunai, penanganan Covid-19 dan BLT,” katanya.
Dia menambahkan, data yang diterima hingga 9 Juni 2020 untuk penyaluran BLT yang pertama kali 90,41 persen terealisasi.
“Kabupaten Minahasa masih ada 24 desa belum tersalurkan, sesuai laporan tenaga profesional pendamping. Kendalanya ditempatkan dari tenaga kerja Bank Sulutgo sebagai penyalur bank. Uangnya sudah ada di Bank Sulutgo, tenaga tenaga penyalur uang di desa-desa masih sangat kurang,” imbuhnya. ( CR)