Manado.Kawanuapost – Curah hujan yang tinggi di Sulawesi Utara (Sulut) membuat beberapa daerah terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
Salah satu lokasi banjir yang terjadi ialah di perbatasan Manado dan Kalasey atau di Tugu Boboca. Hanya hujan beberapa jam saja, lokasi ini akan digenangi air dan menganggu aktivitas masyarakat yang akan melewati jalan tersebut yang notabene adalah jalan Trans Sulawesi.
Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Sulut, Inggried Sondakh, Dapil Minahasa Tomohon, Senin (25/01/2021) saat interupsi Rapat Paripurna pengesahan dan pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara terpilih dalam pemilihan tahun 2020.
“Kondisi ini berulang-ulang jika curah hujan yang tinggi lokasi ini akan banjir dan akan menimbulkan kemacetan yang luar biasa,” ungkapnya.
Dia pun meminta perhatian Pemerintah Provinsi Sulut untuk memberikan solusi atas permasalahan ini.
“Sepertinya yang dibutuhkan gorong-gorong dan lainnya agar tidak akan terjadi lagi penumpukan air di Boboca yang merupakan perbatasan Manado dan Minahasa,” jelas srikandi dari Partai Golkar ini dengan tegas.
Selain itu, Inggried pun meminta pemerintah mengevaluasi kinerja Kadis Kesehatan yang dinilai kurang merespon keluhan masyarakat.
Inggrid pun menjelaskan, dirinya satu dari kesekian masyarakat yang merasa diabaikan.
“Kami lakukan perjalanan ke Gorontalo dan ada staf yang ikut ke Gorontalo positif. Maka, saya, sopir dan asisten melakukan tes dan alhasil saya dan sopir negatif sedangkan asisten reaktif. Satu bulan lamanya menunggu hasil swab dan hanya di follow up staf belum ada kabar, saya pun berinisiatif menghubungi kadis. Setelah berulang-ulang telp baru diangkat ibu kadis dan meminta data untuk ditindaklanjuti. Saya pun menunggu dengan sabar tapi tidak ada kejelasan dan saya memutuskan untuk mengisolasi asisten saya satu bulan setengah,” urainya.
Kata dia, sedangkan dirinya Anggota DPRD Sulut tidak digubris apalagi hanya masyarakat biasa.
“Saya pun meminta untuk mengevaluasi kinerja Kadis Kesehatan, bukan karena suka atau tidak suka tetapi karena tidak cekatan dalam menangani penyebaran Covid-19, dan contohnya terjadi pada saya,” tegas Inggrid.(CR)