Manado.Kawanuapost – Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III dilaksanakan dengan PT Apro Megatama, bersama Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulut dan Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK).
Rapat dipimpin Sekretaris Komisi III, Yongkie Liemen bersama Wakil Ketua Komisi III, Stella Runtuwene dan dihadiri anggota Komisi III DPRD Sulut, Senin (7/06/2021).
Kepala Perwakilan PT Apro Megatama Ferry Diamanti mengatakan, pihaknya merasa keberatan karena pada 1 April sudah diumumkan menang tender di Kepulauan Sangihe untuk proyek pembangunan sekolah, tapi pada akhirnya proyek yang sudah menang tersebut dibatalkan.
Anggota Komisi III DPRD Sulut, Ronal Sampel mengemukakan, pihaknya merasa kecewa karena Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulut tidak memberikan hak pemenang lelang kepada PT Apro Megatama.
Dia menambahkan, perusahaan tersebut sudah diumumkan pemenang lelang dan sudah melewati masa sangga, mengapa hk mereka selanjutnya untuk melaksanakan proyek tidak diberikan.
“Benar perusahaan ini mendapat black list tapi itu tahun 2019 sedangkan sekarang sudah tahun 2021, berati sudah selesai dan sudah boleh melaksanakan proyek kembali. Saya heran ada apa, karena mencari surat black list saja dicari sampai Makassar, sepertinya mencari-cari kesalahan. Ini seperti menonton drama Korea,” urai Sampel.
Dia pun menambahkan, daerah Kepualaun sangat minim tersentuh bantuan pendidikan. Dan tahun ini sudah mendapat bantuan apalagi dari pusat dan diperlakukan seperti ini, rasanya tidak adil. Seharusnya dimudahkan tapi dipersulit.
“Alasan juga dari BP2JK tidak masuk akal karena keberatan terhadap pemenang lelang hanya berdasarkan pembicaraaan itu pun hanya melalui telepon seluler. Dan tidak ada aturan resmi yang dijelaskan kepada kami mengenai hal ini,” ujarnya.
Sampel pun berharap, proyek ini tetap dilaksanakan untuk masa depan siswa yang ada di daerah kepulauan yang ada di Sulawesi Utara ini.
Sementara itu, Kepala BPPW Sulut Rus’an M. Nur Taib mengemukakan, sejauh ini BPPW Sulut sedang mengoptimalkan pembangunan di Nusa Utara.
“Kita optimalisasi jaringan dalam kota yang sudah lama sudah tua kita ganti, dan pekerjaannya sudah sementara jalan, Di tiga Kabupaten ini juga ada program pemberdayaan dari kami yaitu padat karya atau yang dikenal Pamsimas yang kami laksanakan di tiga daerah kepulauan yaitu Sangihe, Talaud dan Sitaro,” tutur Taib.(CR)