Minahasa.Kawanuapost – Pelantikan/ pengukuhan pengurus pusat Laskar Manguni Country Indonesia (LMCI) dilakukan Pdt Hanny Pantouw, STh selaku Tonaas Wangko Laskar Manguni Indonesia (LMI), Selasa (17/9/2021) di kediaman Tonaas Wangko, Desa Tateli, Kabupaten Minahasa.
Dalam kegiatan tersebut, sekira puluhan pengurus dilantik dengan menggunakan pakaian setelan Army dibalut dengan topi koboi dan sepatu buts digunakan sebagian besar pengurus saat pelantikan.
Ada juga yang menggunakan setelan jins di lengkapi kemeja putih, dasi koboi, ikat pinggang besar dipadupadankan dengan sepatu buts membuat penampilan mereka seperti para koboi sesuai dengan hobi secara keseluruhan dari LMCI.
Saat diwawancarai Tonaas LMCI Glenn Dien, SH didampingi Sekretaris Umum LMCI Stenly Marentek mengatakan, pihaknya merasa bersyukur karena DPP LMI sudah merestui LMIC secara de fakto dan de jure.
“Kami bangga boleh bergabung dengan LMI dibawah pimpinan Tonaas Wangko, Hanny Pantouw,” ujarnya.
Glenn pun menguraikan, dibentuknya organisasi ini untuk menyalurkan hobi, menjalin kebersamaan dan melaksanakan aksi sosial.
Ditanyakan langkah awal yang akan dilakukan setelah dilantik, dengan tegas Glenn mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat konsolidasi merapatkan barisan, untuk membuat aturan dalam melengkapi ADRT LMI, Peraturan Organisasi yang akan menjadi landasan untuk melangkah dan dibawah koordinasi DPP LMI.
Sementara itu, Tonaas Wangko, Ketua Umum LMI, Hanny Pantouw menegaskan, LMI ialah
satu-satunya ormas yang punya lembaga bantuan hukum, lembaga lingkungan hidup, badan anti teror, lembaga antikorupsi, dan lainnya.
Pihaknya merasa bangga karena, LMCI adalah sayap LMI ke 23 dengan kualitas SDM-nya sangat baik sehingga tersebar sampai di luar negeri.
“Selamat bergabung dengan LMI dan jangab menjadi ormas pelantikan,” ungkapnya dengan tegas.
Tonaas pun menjelaskan, pihaknya melihat LMCI adalah kumpulan orang-orang dewasa yang menilai kegiatan LMI positif sehingga bersedia bergabung untuk menyatukan langkah membangun daerah yang tercinta ini.
Semua sayap yang dibawah naungan LMI harus menjadi ormas yang bertanggung jawab untuk membangun SDM dan mendidik anak-anak menjadi pribadi yang baik dan berkualitas.
“Jangan pekerja dari luar yang bekerja di Sulut, sedangkan anak-anak daerah menjadi penonton. Saya sebagai Putra Daerah risau melihat keadaan ini, sehingga semua stakeholder harus memproteksi hal ini agar tidak berkepanjangan,” ungkap Tonaas Wangko.
Dia pun mengimbau, perekonomian masyarakat harus bangkit di daerah sendiri. Anak-anak harus terus diasah kemampuan mereka sehingga menjadi SDM yang handal, dan akan dipekerjakan di Sulut sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
“Ini harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah agar tidak menambah jumlah pengganguran di Sulut. LMI harus berkembang menjadi ormas yang punya
integritas, punya ntelektual dan dapat bersinergi dengan pemerintah bahkan TNI/Polri,” imbuhnya.(CR)